5 Koridor Layanan Feeder LRT Terancam Tutup, 250 Karyawan Bakal Dirumahkan, GNKAU di Palembang Gagal

Aksi Pramudi (sopir) Feeder LRT Musi Emas saat mendatangi Depo LRT Sumatera Selatan, meminta kejelasan terkait kontrak dan pembayaran gaji mereka, Jum'at 1 September 2023, Sore (foto.Dok/Yon).

PALEMBANG – Barometer99.com,- Lima Koridor layanan mobil angkutan umum Feeder LRT Musi Emas tidak akan beroperasi lagi dan terancam akan ditutup. Koridor 3 (Asrama Haji – Talang Betutu), Koridor 4 (Stasiun Polrestabes – Perumahan OPI), Koridor 5 (Stasiun DJKA – Tegal Binangun), Koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan), dan Koridor 7 (Bukit – Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya).

Pasalnya, hingga saat ini layanan Feeder LRT Musi Emas di lima Koridor tersebut belum dilakukan pembayaran oleh pihak Balai Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BKARSS) sejak Juni 2023 kemarin.

Dengan ditutupnya lima Koridor layanan Feeder LRT Musi Emas total sekitar 250 karyawan bakal dirumahkan otomatis menambah angka pengangguran di kota Palembang.

Baca juga : Terus Tingkatkan Pelayanan, PT TGM Juga Berikan Edukasi DD Bagi Pramudi Feeder LRT Musi Emas

Baca juga : 46 Miliar Anggaran Dinkes Bergeser, Berdampak Pembatasan KIS Warga Palembang

Selain itu, program pemerintah pusat melalui kementerian Perhubungan, Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU) bakal gagal khususnya di kota Palembang karena kepercayaan masyarakat akan menurun.

“Saya tidak sanggup lagi untuk melanjutkan beroperasi, kami swasta sudah mensuport layanan semaksimal mungkin tapi sampai hari ini belum dilakukan pembayaran juga,”kata Direktur Utama PT Transportasi Global Mandiri (TGM) Suhanto selaku operator menaungi pelayanan Feeder LRT, Rabu (04/10/2023).

Menurutnya, alasan BKARSS belum melakukan pembayaran ke pihak PT TGM di karenakan ada review dari PPK, Seharusnya tidak ada sangkut pautnya dengan pembayaran Feeder.

Baca juga : Komentari Aksi Mogok Feeder Musi Emas, Prof Erika : Pemerintah Harus Menepati Janji

Baca juga : Miris, Ternyata Kantor Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Palembang Masih Numpang

“Kata mereka ada review PPK tapikan, kami tidak tahu menahu urusan itu tugas kami menjalankan tugas sesuai kesepakatan kontrak yang sudah kami sepakati seperti pelayanan 230 Km dan kami mobil kami lebih dari 230 Km artinya kami sudah menjalankan Sesuai aturan dan kesepakatan,”jelasnya.

Kalau ada Review, lanjut Suhanto itu silahkan saja tapi yang jelas pihaknya menjalankan kontrak sesuai dengan E-katalog LKPP pembayaran setelah tanggal 15 dan invoice masuk.

“Jadi kita bekerja karena sudah sepakat dari semua komponen yang tercantum kita sudah jalankan, sekarang pembayaran review BPKP ya silahkan saja selagi saya menjalankan sesuai kilometer, kalau kilometer saya kurang baru jadi masalah tapi sekarangkan tidak,”ungkapnya.

Baca juga : Puluhan Sopir Feeder Geruduk Depo LRT Palembang, Tanyakan Kontrak dan 3 Bulan Belum di Bayar

Baca juga : Tiga Bulan Belum Dibayar BKARSS, 5 Koridor Feeder Musi Emas Mogok, Ribuan Penumpang Terlantar

Dan nyatanya, jelas Suhanto mereka yang melanggar, bukan setiap tanggal 15 setiap bulannya justru sudah 4 bulan belum dilakukan pembayaran sama sekali.

“Mereka (BKARSS red) yang melanggar aturan tapi saya yang disusahkan padahal saya ini layanan tapi saya yang dirugikan padahal kami sudah melayani masyarakat di Palembang,”ulasnya.

Sayangnya, kata dia, mereka melakukan perubahan sepihak padahal kontraknya menggunankan E-katalog itukan tidak bisa direview begitu saja karena itu sudah disepakati sejak awal.

“Mereka melakukan perubahan sepihak contohnya BBM harus 1 banding 10, kalau dari dulu dibuat peraturan seperti itu kita tidak akan sanggup karena itukan hitungan klaim pabrikan sedangkan prakteknya beda,”pungkasnya.

Diketahui Total Penumpang dari lima koridor tersebut mencapai 4 ribu lebih setiap harinya dan terbagi penumpang integrasi sekitar 1.967 sisanya penumpang umum.

Respon (1)

  1. Pihak BKARSS tolong bijaksana dalam mengambil keputusan. Kami sebagai Pramudi
    Sudah menjalankan kewajiban kami..namun hak kami belum kami terima… apakah kalian tidak berfikir jika operasional feeder di hentikan.
    Bagaimana nasib anak istri. Kami !!!
    Salam satunasib
    Pramudi sematang. -Borang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *