5 Perbedaan Orang Optimis dan Ambisius, Anda Sedang Mengalami yang Mana?

Barometer99.com – Semua orang pasti memiliki impiannya masing-masing, entah bagaimana cara mewujudkannya. Terkadang, dengan ambisi yang menggebu-gebu segala cara dilakukan untuk menggappai suatu impian. Bahkan, dengan cara-cara yang tidak baik sekalipun. Seharusnya, kamu bisa memiliki sikap optimis bukan ambisi. Walaupun keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni menggapai segala cita-cita yang diimpikan.

orang yang optimis bisa lebih menghargai proses dan memiliki keyakinan dengan kerja keras yang dilakukannya selama ini akan membuahkan hasil yang maksimal juga nantinya. Sangat berbanding terbalik dengan orang yang memiliki sifat ambisius,yang lebih kepada konotasi yang negatif.

Ambisius dinilai terlalu mengejar impian hingga lupa akan proses dan esensi kerja keras. Yang hanya diinginkan orang ambisius hanya bagaimana agar cepat sukses, bukan bagaimana yakin dengan proses yang akan menghasilkan kesukesan kedepannya. Berikut perbedaan orang ambisius dan optimis, perhatikan, kamu sedang mengalami yang mana, optimis atau ambisius?

 

1. Orang optimis akan selalu menyesuaikan kemampuan dengan apa yang diimpikan, sementara orang ambisius hanya tahu pencapaian

Orang yang ambisius akan ada penghambat dalam meraih impian ketika saat ingin mencapai impian tersebut tanpa melihat kemampuan yang ada pada dirinya. Tanpa tahu bekal apa yang dimiliki, tidak mengerti sejauh mana dia dapat mewujudkan mimpi itu. Apabila dibiarkan, maka potensi terjadinya kekecewaan karena gagal sangat mungkin terjadi.

Berbanding terbalik dengan orang yang optimis, dia akan mampu mengukur sejauh mana dia dapat melangkah. Orang-orang optimis juga memiliki patokan impian yang sesuai dengan bidang yang selama ini di tekuninya. Bahkan, dia juga mampu meredam segala sikap bahwa harus bisa di atas dari orang lain. Walaupun sebenarnya orang-orang optimis akan mampu dalam hal itu.

 

2. Orang optimis paham mana impian yang bisa diwujudkan, tidak seperti orang ambisius yang segalanya ingin diraih tanpa banyak pertimbangan

Bisa dibilang, orang optimis itu sudah mampu mengenal dirinya, bagaimana dia harus bertindak kedepannya. Tidak semata-mata asal memilih jalan hidup. Ada banyak harapan dan mimpi yang dirangkai dan berusaha diwujudkan pada masa depan. Semua yang terangkai mesti dilaksanakan dengan tanggung jawab dan pertimbangan yang bijak juga. Tetapi, semua hal yang dirangkai itu pastinya telah dipertimbangkan dengan matang.

Baca juga : Apa Itu Malam Satu Suro, berikut 4 Pantangannya Bagi Masyarakat Jawa

Baca juga : Kolesterol Meninggi Pasca Idul Adha, Berikut Cara Mengatasinya

Sikap ambisius bisa jadi positif jika dipertimbangkan dengan bijak, tetapi bisa jadi bumerang bagi diri sendiri jika terbelenggu pencapaian yang instan. Kalau orang ambisius, tidak akan peduli dengan proses apalagi konsep yang dibuat matang-matang. Pertimbangan atau kematangan untuk karier yang akan kamu tempuh, itu sangat penting, lho. Kamu akan beradaptasi dengan kegiatan yang kamu lakukan selama nanti. Jadi, jangan jadi orang ambisius yang asal tercapai tujuan saja ya.

 

3. Pribadi optimis tahu batasan, sementara yang ambisius cenderung memaksakan kehendak

Semua orang memiliki kekurangan, tetapi tak setiap orang sadar akan kekurangannya. Pribadi yang optimis akan selalu menimbang dengan pasti tantangan di depannya, dan melihat diri sendiri untuk mencari tolok ukur yang cocok. Kebiasaan ini menjadikan orang dengan pribadi yang optimis mampu menjalankan semua harapan dengan bijak.

Sementara, yang selalu ambisius akan menemukan kesulitan mencari jawaban dari segala usahanya. Orang ambisius juga dikenal dengan arogansi, bagaimana akan cenderung memaksa dan menekan orang-orang sekitarnya agar dia bisa menjadi apa yang dia impikan.

 

4. Orang ambisius sering kali iri atas pencapaian orang lain. Sementara orang optimis akan selalu fokus dengan perjuangannya 

Kamu yang optimis pasti tak akan pernah iri dengan siapa pun, malah akan dijadikan acuan untuk dia. Orang ambisius bisa dengan nyaman melenggang perlahan mewujudkan satu per satu mimpi yang sudah dirangkai. Menghabiskan waktu untuk iri kepada pencapaian orang lain malah sia-sia, waktu yang seharusnya dihabiskan dengan upaya-upaya positif malah ludes dengan rasa iri. Optimis dengan diri sendiri, bersikap iri hati itu melelahkan.

Sebaliknya dengan orang ambisius yang akan iri dan selalu merasa di bawah orang yang tidak disukai atau iri dengannya. Memiliki sifat ini, malah membuat kamu merasa tertekan dan memiliki acuan yang salah, karena tidak sepatutnya segala hal kamu samakan. Berbeda itu wajar, yang terpenting bagaimana karya atau hasil kerja kamu bisa dilirik orang lain, atau malah dianggap luar biasa oleh orang lain.

 

5. Orang ambisius akan kecewa bahkan marah saat gagal, sementara mereka yang optimis menjadikan tiap kegagalan sebagai pelajaran

Kita mesti paham bahwa dalam hidup apa yang terjadi tidak selamanya sesuai dengan apa yang kita inginkan. Maka, jangan heran jika apa-apa yang telah diperjuangkan terkadang belum membuahkan hasil. Orang ambisius biasanya marah ketika gagal atau tidak sesuai dengan realitas yang ada dan malah menyalahkan keadaan. Tidak mau introspeksi diri.

Sedang orang yang optimis dalam hidup umumnya bisa menerima semuanya. Kalau pun kecewa tidak sampai berlarut-larut. Karena, memahami bahwa barangkali memang apa yang diperjuangkan bukanlah yang terbaik untuknya. Dia percaya Tuhan punya rencana lain untuk kesuksesan hidup. Pada umumnya, makin kamu bertambah dewasa, kamu bisa memahami bahwa tak semua yang kita impikan bisa terlaksana. (*)

Editor: Yon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *