Direktur TGM : Belum Ada Kepastian Kontrak Dan Belum Dibayar, Kami Tidak Akan Menjalankan Feeder, Kami Tidak Mau di PHP

Pramudi Feeder Musi Emas Palembang saat mendatangi kantor Walikota Palembang, meminta kejelasan. (Foto Yon)

PALEMBANG – Barometer99.com Direktur PT Transportasi Global Mandiri (TGM) selaku operator Feeder Musi Emas mengaku sebelum ada kepastian pembayaran tidak akan beroperasi angkutan Feeder LRT Musi Emas untuk koridor 1 (Talang Kelapa – Talang Buruk) dan koridor 2 (Asrama Haji – Sematang Borang).

“Kalau belum ada kepastian kontrak dan belum dibayar, kami tidak akan jalan, kami tidak mau di PHP,”katanya, Senin (04/12/2023).

Suhanto mengaku kesal ke pemerintah kota Palembang lantaran saat menanyakan hak-nya justru nomornya diblokir.

“Setiap bulan kita dirugikan pembayaran selalu terlambat, bulan kemaren saja saya menerima pembayaran setelah bulan berikutnya dan ini sudah masuk bulan ke tiga. Saat saya tanya ke PPK nya Pak Indra nomor saya justru di blokir sama Indra maksudnya apa gitu,”ungkapnya.

Baca juga : Belum di Bayar Pemkot Palembang, Hari Ini Angkutan Umum Feeder Koridor 1 dan 2 Stop Beroperasi

Untuk itu, kata Suhanto selagi Ia belum menerima jawaban yang pasti dari Pemerintah Kota Palembang maka ia akan menghentikan pelayanan Feeder di koridor 1 (Talang Kelapa – Talang Buruk) dan koridor 2 (Asrama Haji – Sematang Borang) kota Palembang.

“Belum ada hitam diatas putih yang saya pegang jadi saya tidak mau kalau memang besok sudah cair maka besoknya baru saya jalankan karena saya tidak mau di PHP,” tegasnya.

Sementara Manager Operasional PT TGM Fajar Wahyudi saat ditemui di kantor Walikota Palembang mengaku pihaknya sengaja mendatangi kantor Walikota untuk menanyakan haknya dan akan mendengarkan langsung jawaban dari pihak Pemkot.

Baca juga : PJ Walikota Palembang Ungkap Tuntutan Pedagang Pasar 16, Salah Satunya Minta Copot Dirut Perumda Pasar

Baca juga : Rencana Penambahan Koridor Feeder di Palembang, Akbar Alfaro: Kami DPRD Akan Mendorong Supaya Cepat Terealisasi

“Saya kesini bersama staf dan Pramudi agar mereka mendengar langsung jawaban dari PJ Walikota terkait hak mereka juga, kalaupun tidak ada keputusan maka kami besok dan seterusnya jika tidak dilakukan pembayaran maka akan berhenti beroperasi,”ujar Fajar.

Karena, lanjut Fajar keterlambatan pembayaran bukan baru kali ini tapi terjadi secara berulang kali, namun pihaknya masih memaklumi dan kali ini sudah terlambat 1 bulan dan sudah mulai masuk pada bulan ke-3.

“Jadi total tunggakan pemerintah kota Palembang sebesar Rp.1,8 Miliar dan kita sudah tidak mampu untuk nalangin terus menerus, dan ini merugikan PT kami,”ungkapnya.

Baca juga : BPS Sumsel Merilis Hasil Sensus Pertanian 2023 Mengalami Penurunan

Sementara Pemerintah Kota Palembang melalui Asisten ll bidang ekonomi dan pembangunan Ahmad Zulinto menjelaskan bahwa sudah tidak ada permasalahan lagi.

“Hasil audit BPKP sudah keluar jadi tidak ada masalah, insya Allah besok mereka akan beroperasi seperti sediakala,”jelas Zulinto saat di wawancarai usai pertemuan dengan operator Feeder LRT Musi Emas.

Selain itu, kata Zulinto, bahwa pihak sudah sudah berkoordinasi dengan dengan Inspektorat bahwa urusan review dengan BPKP sudah clear. “Tadi sudah saya tanyakan ke Inspektorat dan kata sudah keluar hasil hari ini,”pungkasnya.

Diketahui stop beroperasinya koridor 1 dan koridor 2 sedikitnya ada 4500 penumpang per hari yang bakal terlantar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *