BPS Sumsel Merilis Hasil Sensus Pertanian 2023 Mengalami Penurunan

Moh Wahyu Yulianto, Kepala BPS Sumsel Merilis hasil sensus pertanian 2023, Senin 4 November 2023, (foto.Yon)

PALEMBANG – Barometer99.com Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel merilis hasil sensus pertanian pada tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 lalu. Namun mengalami kenaikan jumlah rumah tangga usaha pertanian (RTUP).

“Memang ada mengalami penurunan dari tahun 2013 lalu, turun sebesar 1,63 persen atau 1.025.487 unit usaha akan tetapi dari rumah tangga usaha pertanian mengalami peningkatan jadi memang rumah tangganya meningkat tapi pelaku usahanya perorangan semakin menurun,”kata Kepala BPS Provinsi Sumsel Moh. Wahyu Yulianto saat memberikan keterangan Pers, Senin (04/12/2023).

Ia menjelaskan bahwa terkait dengan data-data statistik pertanian yang saat ini ada 7 subsektor yang dicakup dalam sensus pertanian 2023 yaitu sektor tanaman pangan, Sektor Perkebunan, Sektor Peternakan, Sektor Perikanan, Sektor Kehutanan, Sektor jasa pertanian dan Sektor usaha pertanian.

Baca juga : Belum di Bayar Pemkot Palembang, Hari Ini Angkutan Umum Feeder Koridor 1 dan 2 Stop Beroperasi

Moh Wahyu Yulianto, Kepala BPS Sumsel saat memberikan keterangan Pers, Senin 4 November 2023, (foto.Yon)

“Kalau kita rinci menurut jenis usahanya jumlah usaha pertanian perorangan ini tercatat sebanyak 1.185.289 unit dan ini mengalami penurunan sebesar 1,66% dari tahun 2013 yang sebanyak 1.25.000 264 unit,”ujarnya.

Kemudian lanjut dia, untuk jumlah perusahaan pertanian yang berbadan hukum dan usaha pertanian lainnya masing-masing adalah sebesar 32,18% dari 174 unit pada 2013 menjadi 230 unit pada tahun 2023.

“Kemudian kita akan melihat jumlah pertanian menurut subsektornya pada tahun 2023 ini, UTP tercatat sangat mendominasi usaha pertanian di hampir semua subsektor di mana UTP terbanyak ini terdapat pada subsektor perkebunan yakni mencapai 854.000 unit usaha,”paparnya.

Baca juga : PJ Walikota Palembang Ungkap Tuntutan Pedagang Pasar 16, Salah Satunya Minta Copot Dirut Perumda Pasar

Berdasarkan hasil sensus pertanian ini, lanjutnya, Penggunaan alat dan mesin pertanian modern atau teknologi digital saat ini penerapan teknologi pertanian ini sangat mendorong bagaimana adanya peningkatan efektivitas dan juga produktivitas dari kegiatan pertanian.

“Kemarin itu sebanyak 51,28% UTP kita telah menggunakan teknologi modern untuk budidaya pertanian di mana dari jumlah tersebut apabila kita rinci menurut kelompok umur petani diperoleh bahwa petani yang menggunakan modern atau dengan teknologi digital itu didominasi oleh petani pada kelompok umur usia 39 tahun keatas,”ungkapnya.

Ia berharap, dengan Data sensus pertanian ini agar dipergunakan oleh pemerintah untuk membuat kebijakan kedepannya.

“Dengan adanya data ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah yang membuat keputusan sehingga data itu menjadi satu kebaikan bukan hanya kita sudah selesai dan berakhir begitu saja itu harapan kita,”harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *