Dirut Perumda Pasar Palembang Jaya Sebut Pemagaran Pasar 16 Untuk Keamanan Proyek Revitalisasi

Ahmad Rizal, Direktur Perumda Pasar Palembang Jaya, saat di wawancarai usai rapat bersama anggota komisi II DPRD kota Palembang, Senin 6 November 2023. (Foto.Yon)

PALEMBANG – Barometer99.com Direktur utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Palembang Jaya Ahmad Rizal menyatakan pemagaran keliling pasar tradisional 16 Ilir Palembang hanya untuk keamanan pembangunan proyek revitalisasi saja. Hal tersebut disampaikannya kepada wartawan usai rapat bersama komisi II DPRD Kota Palembang pada hari Senin (06/11/2023).

“Yang namanya proyek ya tentu kami memikirkan keamanan tidak mungkin melakukan proyek sebesar itu tidak ada pengamanan, kan itu sudah mulai ada pembangunan hanya saja saat ini masih proses payung hukumnya tapi ketika selesai akan langsung dilakukan perbaikan,”katanya.

Pemagaran dilakukan kata Rizal, dikarenakan Pemerintah menginginkan pembangunan tetap berjalan tapi pedagang tidak dirugikan. Sementara belum mendapatkan tempat untuk relokasi.

Baca juga : Omset Pedagang Anjlok, Dampak Pemagaran Keliling di Pasar 16 Ilir Palembang

“Kalau langsung di relokasi semua kan kasihan, kami pengennya pedagang di relokasi bertahap jangan sampai mereka pedagang di relokasi semua, kan kasihan mereka berpenghasilan di situ tapi pembangunan tetap jalan,” ujarnya.

Ketika di singgung soal KSO, Rizal menjawab sudah ada tapi secara detail ia mengaku lupa tanggal dan bulan untuk persisnya. “Kalau KSO sudah ada tapi tanggal nya saya lupa begitu ada tagihan dari BCR itu sudah ada KSO nya mereka kan dak mungkin berani mengambil restribusi tanpa ada ijin dari Perumda Pasar,”ungkapnya.

Terkait Booking Fee yang dilakukan oleh PT BCR Kata Rizal, pihaknya mendapatkan informasi dari BCR itu di tawarkan kepada pedagang yang ada di sana di tempat yang memang belum diisi seperti lantai 3 dan 4 sedangkan untuk pemilik kios disana akan dilakukan pendekatan.

Baca juga : Iskandar SE Mengundurkan Diri, Dja’far Shodiq Jabat Plt Bupati OKI

“Kalau soal Boking Fee konfirmasi yang kami dapatkan yang mereka jual itu pedagang disanalah, yang sudah mendaftar kan diri tapi ada juga yang mereka pemilik yang belum daftar makanya kami akan melakukan pendekatan agar mereka mau mendaftar. Untuk mempercepat pembangunan, ada yang memang pemilik disitu tapi ada juga yang lain tapi itu tempat yang kosong bukan sudah ada pemiliknya. seperti lantai 4 dan 3 itu banyak yang kosong space satu lantai bisa sampai 300-400 kios ada yang 30 ada yang 40 makanya untuk mempercepat kita tawarkan siapa pun kami welcome,”jelas Rizal.

Sementara Sekretaris Komisi II Muhammad Hibbani mengaku prihatin kondisi pasar 16 Ilir maka dari itu Komisi II mendukung pembangunan atau perbaikan di pasar tersebut dengan catatan tidak mengabaikan haknya pedagang. Belum dilakukannya pembangunan dikarenakan masih tahap proses pembaruan ijin agar tidak tersandung hukum kemudian hari.

“Masih proses ijin dan lain-lain, masalah administrasi nya sedang di review terus ke pihak-pihak yang berwenang agar kedepannya tidak ada kendala secara hukum kalau memang sudah selesai mereka akan mulai pembangunan,”ujarnya.

Baca juga : Target PAD PD Pasar Masih Sama dengan Tahun Sebelumnya

Sementara untuk KSO, jelas Hibbani sudah dilakukan sejak bulan Mei lalu namun pada bulan November kemarin ada pembaruan. “KSO nya sudah mereka tandatangani sejak bulan Mei lalu jadi pada bulan September memang ada pembaruan,”tandasnya.

Diketahui, para pedagang di kios pasar 16 Ilir Palembang mengeluhkan pemagaran keliling 4 bulan terakhir di gedung pasar. Mereka mengeluhkan omset mereka jadi Anjlok dampak dari pemagaran itu, banyak pembeli atau konsumen mengira bahwa pasar 16 Ilir tutup dan batal berbelanja karena adanya pagar keliling itu padahal mereka masih berdagang seperti biasa.

Pedagang  mengaku tidak melihat adanya pembangunan, dan tidak melihat ada bahan material yang masuk seperti proyek pembangunan pada umumnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *