Poso, Barometer99.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto secara resmi membuka Festival Danau Poso 2025 yang mengusung tema “Rhythm of Diversity in Matia Ndano” atau “Irama Keberagaman di Air Kehidupan” pada Jumat (24/10/2025) malam.
Bima memuji khazanah Kabupaten Poso, baik keindahan alam maupun kekayaan dan keunikan budaya yang dimiliki. Menurutnya, Danau Poso merupakan salah satu destinasi wisata alam Indonesia yang sangat memesona.
“Danaunya luar biasa, setiap sudutnya mempesona,” kata Bima dalam sambutannya di Anjungan Festival Danau Poso, Kota Wisata Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Bima menegaskan, setiap daerah di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri. Namun, Kabupaten Poso bukan hanya indah secara alamiah, tetapi juga menyimpan keunikan sejarah dan budaya yang layak menjadi destinasi wisata unggulan. Salah satunya, kata dia, Patung Palindo di Taman Nasional Lore Lindu, Kabupaten Poso. Ia mengaku takjub saat menyaksikan langsung peninggalan zaman Megalitikum tersebut.
“Saya terus terang, mendadak, merencanakan mengunjungi Palindo baru tadi malam, pagi-pagi direncanakan secara kilat, langsung takjub, langsung terkesima melihat betapa dahsyatnya peninggalan zaman Megalitikum di Bumi Poso ini,” ujarnya.
Bima juga menyoroti kekayaan budaya lokal, termasuk baju adat masyarakat setempat, Inodo, yang dikenakan para penari dalam penyambutan.
“Kami datang disambut oleh para tokoh adat, ada tarian-tarian menggunakan baju kulit. Apa itu namanya? Inodo, yang tidak ada duanya. Banyak baju adat, baju daerah, tapi tidak banyak yang punya, cantik seperti Inodo itu,” jelas Bima.
Selain Danau Poso dan Patung Palindo, Bima juga menyempatkan diri mengunjungi Air Terjun Saluopa di Desa Tonusu, Kecamatan Pamona Puselemba. Air terjun ini memiliki dua belas tingkatan alami yang memukau.
“Poso itu unik karena baru kali ini saya hadir lihat langsung air terjun berundak bertingkat dua belas,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Bima juga mengapresiasi semangat Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Poso. Ia menyebut para ASN bekerja dengan antusias dan terbuka.
“Jadi, Poso tidak saja cantik, bukan hanya unik, tapi juga inklusif, terbuka bagi semua,” imbuhnya.
Tak ketinggalan, Bima turut memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Festival Danau Poso 2025 yang dinilainya telah dirancang dengan matang. Ia menyebut berbagai elemen acara, mulai dari tari kolosal hingga tata suara, telah diatur dengan sangat baik dan layak disebut berskala internasional.
“Untuk Poso yang maju dan sejahtera, untuk event yang semakin membanggakan, dengan ini Festival Danau Poso kita nyatakan dibuka,” tandasnya.
Hadir dalam acara itu Gubernur Sulteng Anwar Hafid, Bupati Poso Verna G.M. Inkiriwang, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulteng dan Kabupaten Poso.
Puspen Kemendagri
