Ini 5 Komoditas Penyumbang Inflasi di Sumsel Hingga di Atas Rata-rata Nasional

Moh Wahyu Yulianto, Kepala BPS Sumsel saat di wawancarai usai kegiatan rilis di kantor BPS Provinsi Sumsel, Selasa 2 Januari 2024, (foto.Yon)

PALEMBANG – Barometer99.com Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan mencatat Inflasi sepanjang tahun 2023 di Sumsel mencapai 3,17 (yoy) persen secara tahunan, diatas rata-rata Nasional yang hanya 2,61 persen (yoy).

Tekanan inflasi terbesar pada tahun 2023 terutama terjadi akibat imbas kenaikan harga tarif PDAM pada bulan Oktober lalu. Selain itu, empat Komoditas lainnya yang turut menyumbang inflasi seperti Beras, Rokok Kretek, Daging Ayam Ras dan Cabai merah.

“Memang sebenarnya pemerintah daerah sudah menjaga tingkat inflasi akan tetapi di bulan Oktober ada kenaikan harga PDAM karena kebijakan pemerintah oleh karena itu tarif PDAM salah satu penyumbang komoditas mencapai 0,31 persen karena multi efeknya jadi kemana-mana,”kata Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto, Selasa (02/01/2024).

Baca juga : PENGUMUMAN! Besok Awal Tahun 2024 Layanan Transportasi Publik Feeder Koridor 1 dan 2 di Palembang Tidak Beroperasi

Namun, kata dia, pemerintah provinsi Sumsel terus berusaha mengendalikan inflasi sehingga pada bulan Desember inflasi di Sumsel di bawah nasional yang hanya sebesar 0,15 persen m-to-m.

“Hingga pemerintah daerah melakukan operasi pasar untuk menstabilkan walaupun ada peningkatan konsumsi diakhir tahun karena Natal dan tahun Baru maka secara m-to-m dibandingkan nasional inflasinya 0,41 persen kita dibulan Desember relatif lebih rendah hanya 0,15 persen,”ucapnya.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,22 persen.

Baca juga : Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Tinjau Posko Nataru di Bandara SMB II Palembang

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,74 persen. Kelompok pendidikan sebesar 2,85 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,77 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,42 persen.

Kelompok kesehatan sebesar 1,34 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,28 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,53 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,44 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,39 persen. dan Kelompok transportasi sebesar 0,07 persen.

“Saya berharap memasuki tahun politik TPID Sumsel terus menjaga agar inflasi di Sumsel stabil,”harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *