PALEMBANG – Barometer99.com Pedagang pasar tradisional 16 Ilir melalui Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Jamar Gledek Saputra mengaku pedagang kembali di janjikan satu Minggu oleh Muhammad Arfani, anggota Komisi ll DPRD kota Palembang untuk menindaklanjuti aspirasi pedagang.
Sebelumnya, P3SRS juga sempat di janjikan oleh PJ Walikota Palembang Ratu Dewa seminggu untuk menindaklanjuti aspirasi pedagang beberapa waktu lalu.
“Kami berterimakasih kepada Pak Dewan selaku Komisi ll telah bersedia melihat kondisi pasar tradisional 16 Ilir ini, dan Pak Arfani mau menindaklanjuti aspirasi kami dan kami dijanjikan selama satu Minggu kedepan untuk ditindaklanjuti. Kami berharap agar sesuai harapan,”kata Jamar Gledek saat di wawancarai usai di datangi oleh Anggota Komisi ll DPRD Kota Palembang Muhammad Arfani, Sabtu (16/12/2023).
Baca juga : Pedagang Pasar 16 Ilir Palembang : Kami Kecewa, Pj Walikota Ingkar Janji
Sementara, anggota Komisi ll DPRD kota Palembang Muhammad Arfani mengaku memiliki cara tersendiri untuk menindaklanjuti aspirasi Pedagang pasar tradisional 16 Ilir.
“Saya sudah berbicara langsung dengan pedagang, berapo lamo soal penyelesaiannya, caro aku lah tadi aku sudah komitmen dengan Pedagang,”ucapnya saat di wawancarai.
Menurutnya, persoalan pasar tradisional 16 Ilir Palembang ini perlu dilakukan duduk bersama dengan PJ Walikota saat ini dan juga dua Walikota Palembang sebelumnya.
Baca juga : Terlalu Banyak Hal yang Belum Jelas, Komisi II DPRD Mintak Bongkar Pagar Keliling di Pasar 16 Ilir Palembang
“Tadi sudah kita sama-sama lihat kondisi pasar ini, jadi kedepannya mungkin harus ada pertemuan duduk bareng bersama PJ Walikota Palembang Ratu Dewa dan dua Walikota sebelumnya Eddy Santana dan juga Harnojoyo,”katanya.
Karena, kata dia, perjanjian antara pemerintah kota Palembang dan Juga pengembang PT BCR dilakukan oleh Walikota sebelumnya.
“Karena KSO di jaman Pak Harnojoyo sedangkan Pak Eddy Santana pertama kali yang sangat paham pasar 16 jadi perlu duduk bareng untuk mencari solusi terbaik dapat win-win solution baik pedagang, pengembang dan Perumda Pasar,”jelasnya.
Terkait Pemagaran yang meresahkan Pedagang, kata dia memang ada SOP dalam pengerjaan, namun memang perlu di tanyakan juga karena sampai saat ini memang belum ada pengerjaan.
“Mungkin mereka ada perhitungan sendiri makanya belum ada pengerjaan, Tapi memang yang akan kita pertanyakan soal seng di tutup inilah memang tidak ada penjelasan kenapa di tutup juga bagian atas,”ucapnya.
Akan tetapi, agar tidak ada pihak yang dirugikan jadi memerlukan waktu dan ia berharap agar antara pedagang dan Pengembang serta Perumda Pasar harus mencari jalan keluarnya bersama.
“Untuk mencari solusi terbaik butuh waktu jadi memang harus ada penyelesaian yang sama-sama menurunkan ego yang mana terbaik untuk masyarakat kota Palembang ini baik pengembang dan Perumda Pasar,”harapnya.