MKGR Garda Penguatan Suksesnya Pemilu Dari Politik Transaksional

Barometer99– DPC Ormas MKGR Lumajang gelar Sekolah Politik angkatan kedua, Minggu, (24/07), bertempat di Warung Apung, Jl. Semeru, Sumbersuko.

Dalam sambutannya, Ketua Ormas MKGR Pudholi Sandra berharap agar sekolah politik menjadi kawah candradimuka, tidak sekedar penguasaan afektif, kognitif, psikomotorik. Tetapi setelahnya diharap mampu berdinamika, solid bergotong royong membersamai masyarakat.
“Jadikan sekolah politik sebagai ikhtiar untuk menebar kemanfaatan.” Ungkapnya.

Lebih lanjut Pudholi berharap materi Ideologi Politik, Komunikasi Politik dan Marketing Politik bisa menjadi modal sosial untuk berjejaring, melakukan interaksi serta sosialisasi. Kenapa ini penting? Karena pendidikan politik niscaya diperlukan untuk meminimalisir pragmatisme, politik transaksional, politik “dagang sapi” jelang kontestasi pemilu. Tetapi harus dirubah menjadi pilihan politik yang didasarkan pada programatik, politik yang solutif. Dan melalui forum ini ditegaskan agar kalangan muda Milineal tidak alergi, tidak Apriori apalagi antipati terhadap politik.

“Saatnya kita gerus dan hilangkan politik transaksional, masa depan bangsa ini dipertaruhkan dan kalangan Milineal yang akan menentukan.”
Pungkasnya.

Ketua OKK DPD Ormas MKGR Jawa Timur Erick Talahele menegaskan Partai Golkar selalu menempati tiga besar perolehan secara nasional.

“Dari masa Orde Baru sampai Orde Reformasi, Partai Golkar mampu bertahan, bahkan menjadi pemenang Pemilu.” Tutur lelaki hitam manis yang dua periode menjadi DPRD Provinsi Jawa Timur dan kembali bersiap untuk menjadi legislator di tahun 2024.

H. Muhamad Nur Purnamasidi Ketua Konsolidasi Wilayah Jawa II (DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur) DPP Ormas MKGR secara tegas menyatakan Politik Ormas MKGR sebagai Rahmatan Lil ‘alamin. Semangat Gotong Royong dan kekeluargaan menjadi spirit dalam membersamai masyarakat dengan karya Kekaryaan sebagaimana tertuang dalam Pancamoral MKGR.

“Semua elemen adalah potensi serta kekuatan yang perlu dirangkul dan berkolaborasi, termasuk dalam giat sekolah politik angkatan kedua ini.

Kita bersinergi dan berkolaborasi dengan Sahabat-sahabat Korp PMII Putri Lumajang. Pilihan kader putri ini menjadi stressing/penekanan agar ke depan perempuan lebih aktif, tidak hanya berperan dalam bidang domestik, tetapi tidak tabu, tidak ada perlakuan diskriminatif lagi untuk berada di garda depan berperan aktif dalam bidang publik.

“Perempuan menjalankan fungsi dan peranan sebagai pendidik bagi generasi mendatang. Bagaimana kualitas dan kompetensi SDM sangat tergantung dan ditentukan oleh Ibu.” Ujar Pria yang juga politisi Senayan Dapil Jatim IV Jember Lumajang.

Melalui sekolah politik ini diharapkan ada perubahan paradigma/cara pandang. Bahwa politik adalah seni, bagian dari pengabdian, bagian dari proses menebar kebaikan, memberi kemanfaatan melalui karya kekaryaan. Tandasnya dan diapresiasi dengan tepuk tangan meriah 50 peserta yang hadir.

“Masyarakat tidak boleh hanya sekedar sebagai obyek dan berstigma negatif terhadap partai politik dan politik itu sendiri. Bila masyarakat cerdas, “melek politik,” maka kehidupan demokrasi terjamin, lebih berkeadilan serta sejahtera sebagaimana amanat konstitusi akan terwujud.” Tandasnya.

Bang Pur juga menekankan pentingnya kader-kader MKGR di semua tingkatan untuk secara bersama, solid bergerak bergotong royong, berikhtiar penuh optimisme dalam mewujudkan trisukses. Yakni Sukses Partai Golkar menjadi pemenang Pemilu legislatif 2024, Sukses menghantarkan Ketum Airlangga Hartarto Presiden RI 2024-2029 dan Sukses dalam Pemilihan Kepala Daerah. Pungkasnya. (Fendy’s).

Editor: Msa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *