Tuntaskan Kemiskinan Melalui Program Sekolah Gratis di SMAN Sumsel

Barometer99- PALEMBANG,- Sesuai dengan visi dan misi Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru “Sumsel Maju Untuk Semua” melalui program sekolah gratis di SMAN Sumsel yang mana Siswanya yang berasal dari keluarga pra-Sejahtera 100 persen kebutuhannya ditanggung oleh pemerintah Sumatera Selatan. Dengan keberhasilan  dari siswa tersebut dinilai akan berdampak luas bagi masyarakat terkhusus untuk keluarganya sendiri.

Lulusan SMAN Sumsel yang dinilai memiliki kemampuan yang luar biasa sehingga nantinya diharapkan dengan mudah untuk mendapatkan pekerjaan bahkan berjiwa entrepreneur yang mampu mensejahterakan masyarakat terkhusus untuk keluarganya sendiri.

Hal tersebut diungkapkan oleh kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Sumatera selatan Iswan Djati Kusuma, S.Pd., M.Si, pada hari Kamis, di ruang tamu SMAN Sumsel (04/11/2021).

BACA JUGA :  Syaiful Padli : Silahkan Berkomentar Oposisi Lemah, PKS Tetap Bersuara Untuk Rakyat 

“Sesuai dengan visi misinya pak Gubernur “Sumsel maju untuk Semua” maka melalui sekolah yang dibiayai oleh pemerintah ini nantinya kita berharap bisa membantu keluarganya,” harapnya

Oleh sebab itu, lanjutnya Siswa SMAN Sumsel sudah mengantongi berbagai prestasi baik itu Bidang Akademik maupun non-Akademik,oleh karena itu lulusan SMAN Sumsel jadi sasaran Perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri bahkan diserap oleh perguruan tinggi mencapai 95 persen.

“Lulusan dari sini bisa masuk tempat kuliah yang bagus, bekerja di tempat yang hebat maka bisa berdampak bagi keluarganya dan itu salah cara untuk menuntaskan kemiskinan di Sumsel,” ucapnya

BACA JUGA :  Simak! Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas di Palembang saat Malam Tahun Baru 2024

Adanya serangan wabah pandemi yang entah sampai kapan berahir nya, membuat sekolah ini kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar bahkan sempat ada penurunan nilai.

“Selama pandemi 1,5 tahun tentunya ada kesulitan bagi kita karena berbagai kendala sehingga pelajaran yang kita berikan ke siswa itu tidak maksimal, adanya kendala kekurangan kuota karena yang dibantukan pemerintah tidak mencukupi, adanya siswa yang berdomisili diluar daerah sehingga sinyal tidak memungkinkan,” jelasnya

Kemudian kata Iswan, Pembelajaran tatap muka sudah diterapkan mulai september lalu tapi dengan catatan protokol kesehatan yang ketat.

“Sejak bulan September kemarin siswa mulai masuk Asrama tapi kita pastikan siswa dalam kondisi sehat. Mereka melakukan tes swab Antigen terlebih dahulu bahkan selama 14 hari siswa dikarantina dan  mengikuti pelajaran dari kamar asrama masing-masing. setelah dipastikan tidak ada gejala apapun, kemudian siswa diijinkan untuk masuk kelas,”paparnya

BACA JUGA :  Subbid Provos Bid Propam Polda Sumsel gelar Penegakkan, Penertiban dan Disiplin (Gaktibplin) Kendaraan Anggota Polri, PNS Polri, PHL Polda Sumsel

Untuk itu, peraturan yang diterapkan di SMAN Sumsel berlaku untuk seluruh warga sekolah tanpa terkecuali termasuk kepala sekolah.

“Peraturan itu bukan untuk siswa saja tapi berlaku untuk semua. Bahkan saya sendiri selaku Kepala Sekolah, jika baru datang dari luar kota dan jika mau bersapa dengan siswa, tidak diijinkan oleh Tim Satgas Covid-19 SMAN Sumatera Selatan. Saya harus dikarantina terlebih dahulu,”urainya

Penulis: YonEditor: Yon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *