Bank Indonesia Pastikan Kedaulatan Rupiah di Ujung Timur Nusantara

Sorong, 8 Juli 2025 Barometer99.com Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan Papua Barat dan Papua Barat Daya melepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional untuk menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia dengan memastikan tersedianya uang rupiah yang layak edar hingga ke wilayah-wilayah paling terpencil di timur nusantara.

Pelepasan ekspedisi dilakukan di Dermaga TNI AL Lantamal XIV Sorong, menggunakan kapal KRI Balongan-908. Tim ekspedisi terdiri dari 14 personel, termasuk 12 “pejuang rupiah” yang berasal dari berbagai daerah seperti Papua Barat, Jawa Barat, Gorontalo, dan Malang.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat dan Papua Barat Daya, Setian, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen negara menghadapi tantangan geografis di kawasan kepulauan, yang selama ini menyulitkan distribusi uang secara merata.

“Sejak 2018, kami telah melakukan Ekspedisi Rupiah Berdaulat untuk menjangkau pulau-pulau 3T. Tahun ini, ekspedisi membawa uang senilai Rp10 miliar untuk menggantikan uang yang rusak atau tidak layak edar dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencintai dan merawat rupiah,” ungkap Setian.

Selain distribusi uang, ekspedisi ini juga membawa misi edukasi melalui program “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah” (CBP Rupiah). Tim Bank Indonesia akan mengajak masyarakat di pulau-pulau tujuan untuk memahami nilai strategis rupiah sebagai simbol negara dan alat pemersatu bangsa.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Faris Budiawan, menekankan bahwa ekspedisi ini bukan hanya teknis penggantian uang, tapi juga langkah strategis menjaga eksistensi rupiah sebagai satu-satunya alat transaksi sah di seluruh Indonesia.

“Kita tidak ingin ada wilayah perbatasan yang menggunakan mata uang asing untuk bertransaksi. Rupiah adalah simbol negara. Dengan menjaga peredarannya, kita menjaga keutuhan NKRI,” ujar Paris.

Bank Indonesia mengungkap bahwa beberapa daerah perbatasan sempat mengalami kondisi di mana transaksi ekonomi dilakukan dengan mata uang asing karena akses terhadap rupiah terbatas. Oleh karena itu, ekspedisi ini menjadi prioritas nasional, khususnya untuk wilayah seperti Kaimana, Fakfak, Raja Ampat, hingga Manokwari.

Kegiatan ini di hadiri juga oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, yang menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap Bank Indonesia dan TNI AL. Beliau menyebut bahwa kolaborasi ini adalah wujud nyata dari hadirnya negara hingga ke titik terluar wilayah Indonesia.

“Semua warga negara berhak mendapat akses yang sama terhadap rupiah. Terima kasih Bank Indonesia dan TNI AL yang telah mewujudkan misi mulia ini,” ungkapnya.

Ekspedisi yang akan berlangsung sejak 8 juli, hingga 15 Juli 2025 ini adalah wujud sinergi antar lembaga negara dalam menjaga stabilitas moneter, memperluas inklusi keuangan, serta memperkuat nasionalisme masyarakat di wilayah 3T.

(Timo)

Exit mobile version