BRGM Percepat Restorasi Ekosistem Melalui Penanaman Revegetasi

Foto Bersama Usai melakukan penanaman revegetasi lahan Gambut dan Mangrove bekas terbakar di kawasan SM Padang Sugihan, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin 24 Agustus 2023, (foto.Yon)

BANYUASIN – Barometer99.com,- Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mempercepat restorasi Ekosistem melalui penanaman Revegetasi. Penanaman tersebut dilakukan dikawasan SM Padang Sugihan,  kecamatan Rambutan, kabupaten Banyuasin, Kamis (24/08/2023).

“Kita melakukan penanaman ini dalam rangka Revegetasi dilahan-lahan terbuka yang bekas terbakar berulang,”kata Kapokja Restorasi Gambut Wilayah Sumsel Ir. Soesilo Indarto M.Si.

Ia mengakui, awalnya Balai Pembenihan Tanaman Hutan BPTH) merencanakan untuk dijadikan zona revegetasi. Namun untuk memastikan tanaman tersebut berkelanjutan dengan jenis yang afektif.

“Sebelumnya lahan seperti ini rawan revitalisasi,  tapi kita melakukan restorasi tehnologi dahulu, yang dulu lahannya kering, kanal -kanal yang ada kita restorasi sehingga ideologi airnya stabil,”ucapnya.

Seperti awalnya, jelas dia semula kering menjadi banjir setelah dilakukan restorasi. Ada genangan air justru sekarang sekitar 10 sampai 20 CM dari permukaan air.

Baca juga : Lomba Bidar dan Perahu Hias Meriahkan HUT RI ke-78 di Kota Palembang

“Pada saat ini bagus kira-kira 10 cm tinggi sampai 20 cm jarak muka air dari pada saatnya itu, yang tepat kita lakukan penanaman sifat nya templat,”jelasnya.

Saat melakukan Penanaman revegetasi lahan Gambut dan Mangrove bekas terbakar di kawasan SM Padang Sugihan, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin 24 Agustus 2023, (foto.Yon)

Ia menuturkan BRGM berjasama dengan Balai PTH karena sudah diakui pengalamannya dalam kualitas bibit unggul. Dan rencananya lahan yang akan di tanam sekitar 25 hektar.

“Kita bekerjasama dengan Bu Direktur karena dalam hal ini, Balai Pertanaman Nasional banyak pengalaman tanam menanam dan kualitas benih dan bibitnya,”tuturnya.

Ia berharap agar kedepannya bisa di jadikan indukan. Sesuai ideologinya tergenang air, kadang ada basah dengan teknik-teknik bagaimana menanam dengan guludan ada dengan sistem ada aliran air.

“Dan yang lebih penting harapan kami dari penanaman itu kita bisa mengambil hikmahnya jenis apa yang paling cocok, teknik ketika dengan tanaman guludan gimana dengan paret, lahan-lahan yang tergenang permanen,”harapnya.

Baca juga : Gubernur Herman Deru Dampingi Mentan RI Panen PSR Terbesar di Indonesia

Ditempat yang sama Direktur Perbenihan Tanaman Hutan Nurul Iftitah Shut.,M.Si mengatakan bahwa ini dilakukan kerja sama dengan Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) wilayah 1 sekaligus menambah ilmu dalam sistem tehnologi tanam.

“Alhamdulillah kami untuk melaksanakan kegiatan ini juga sekaligus bagi ajang pembelajaran. Dengan adanya akan dibikin jalur buka nya, ada yang dibuka totalnya sekaligus cara yang paling pas apa. Jenis bibit juga itu sekaligus sebagai pembelajaran juga sebagai areal konservasi daya genetik atau nanti mungkin akan tumbuh setelah semuanya kita lihat perkembangannya,”ucapnya.

Persemaian Bibit yang akan ditanam dikawasan Gambut dan Mangrove bekas terbakar, SM Padang Sugihan Kecamatan Rambutan, kabupaten Banyuasin, (foto.Yon).

Setelah mulai berbuah, lanjut dia, itu juga bisa dipilih untuk di jadikan sebagai sumber benih sebagai indukan.

“Kita ambil buahnya kita jadikan sebagai benih untuk terus dikembangkan ditempat – tempat lain dan tadi saya rasa suatu ide yang bagus juga atau mungkin ada nanti bisa diarahkan untuk menanam dilahan seperti ini,”sambungnya.

Baca juga : Reses di Puskesmas Sako, Warga Sampaikan Ke Peby Ada 18 Balita Stunting

Sementara ketua pelaksana Yudi Harisman menyatakan pihaknya memiliki beberapa strategi dalam rangka meningkatkan keberhasilan kegiatan pertanaman, mulai dari pembenihan,  mengatasi lahan yang tergenang dan pemeliharaan.

“Pertama kami memilih jenis-jenis tanaman yang benar-benar jenis asli untuk daerah gambut diantaranya pulai rawa ada jerutung rawa belaringan, melanti rawa dan ada juga Bintaro. Kami yakini ada banyak Bintaro menyebutkan bahwa jenis-jenis ini yang memang hidup secara alami di daerah gambut sehingga nanti diharapkan bisa keberhasilan tumbuh tanaman akan meningkat,”paparnya.

Ketika lahan tersebut, jelasnya tergenang air dalam waktu yang lama 12 bulan antara 8-10 bulan. Tentunya,pihaknya memiliki strategi khusus.

“Kami menggunakan tanaman dengan teknik pembuatan gulungdan jadi tanah tempat lobang tanam ini ditinggikan jadi nanti harapannya pada saat tinggi muka air naik tanaman tetap aman bisa naik. Tetap tumbuh dilahan yang tergenang dan juga harapannya dengan adanya genangan tanaman ini tidak terbawa oleh air tetap ditempatnya, sehingga dia bisa tumbuh dengan baik,”urainya.

Tidak cukup sampai disitu, setelah tumbuh akan dilakukan pemeliharaan misalnya pupuk diperhatikan dilakukan pembersihan lahan kembali, guna untuk memberikan ruang tempat untuk tumbuh dengan baik sehingga tanaman bisa tumbuh dengan optimal dan bisa tumbuh dengan baik ketersediaan bahan makanannya.

“Harapannya karena kita lihat kondisi Padang Sugihan hampir rata-rata dipenuhi oleh rumput tanpa ada vegetasi kayu-kayuan harapnya demoplot 25 hektar ini buat merupakan percontohan bagaimana menanam kembali di Suaka Margasatwa Padang Sugihan, sehingga nantinya diharapkan hewan-hewan liar yang dulu ada sebelumnya akan kembali lagi ke sini ekosistem nya juga akan kembali berjalan dengan baik menjadi hutan suaka margasatwa,”pungkasnya.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Kepala Sub Kelompok Kerja Sumatera Selatan Deasy Efnidawesni Shut. M.Si, Zulfikar Ali,SH, M.Si PPK BRGM, Katarina Sri Rustini kepala BPTH Wilayah I, Sugito Kasi SKW III, Basyarial GM PT. PAP, Camat Rambutan yang mewakili, Danramil 430-03 yang mewakili, Kapolsek Rambutan yang mewakili.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *