Cak Imin : Jangan Sampai MK Membuat Keputusan Yang Mengganggu Proses Pemilu 

Dr Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), saat diwawancarai usai mengunjungi pondok pesantren Muqimmus Sunnah di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Rabu (31/5/2023). (foto.Yon)

Barometer99.com, PALEMBANG – Ketua Umum  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dr Abdul Muhaimin Iskandar tidak ingin terlalu banyak memberikan komentar banyak terkait polemik sistem Pemilihan Umum (Pemilu) Proporsional tertutup. Karena Ia mengkhawatirkan akan menggangu proses keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kita tunggu keputusan MK, dan kita tau dalam proses ini MK tidak bisa di tebak. Jangan sampai MK Membuat keputusan yang  Mengganggu Proses pemilu,”kata Cak Imin sapaan Akrabnya saat diwawancarai usai mengunjungi pondok pesantren Muqimmus Sunnah di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Rabu (31/5/2023).

“Hendaknya MK memahami betul makna, perkembangan, persiapan, dan untuk menjaga stabilitas nasional melalui pemilu,” ucapnya.

Baca juga : Respon Isu Perubahan Sistem Pemilu 2024 Proporsional Tertutup, Susno Duadji : Berarti MK Tidak Menghargai Rakyat Indonesia

Bahkan dia tidak mau memprediksi apa keputusan MK nantinya. “Kita tidak mau berandai-andai,” ucapnya.

Ia mengaku kunjungannya ke Sumatera Selatan untuk menghadiri Apel Kebangsaan Akbar yang diselenggarakan di Kabupaten OKUT pada 1 Juni 2023.

Baca juga : Berikut Respon Partai Demokrat Atas Pernyataan Presiden Jokowi Sebut Demokrat Sering Ke Istana

“Untuk itu kita bermunajat berdoa agar besok apel akbar kebangsaan yang dihadiri 25 ribu orang di OKUT mudah-mudahan lancar dan selamat,”katanya

Hadir dalam kegiatan tersebut, Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama, Raden Muhammad Fauwaz Diradja, SH.,M.Kn, Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan, Caleg DPR RI dari PKB Sumsel Susno Duadji, Asmawati , Hernoe Roesprijadji , anggota DPRD Sumsel dari Fraksi PKB , Antoni Yuzar, Nasrul Halim, budayawan Sumsel Vebri Al Lintani , Heri Mastari, Marta Astra, Edi Payuni, Ali Goik, Iman Kasta dan R.M.Rasyid Tohir, Dato’ Pangeran Nato Rasyid Tohir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *