Barometer99- PALEMBANG,- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang mengharapkan agar Peran media turut mengedukasi masyarakat dalam peredaran zat berbahaya.
Hal tersebut disampaikannya langsung oleh Kepala Balai Besar POM Palembang Drs.Zulkifli ,Apt saat Press release pada hari Jum’at, di aula BPOM Palembang,(03/02/2023).
“Disini kami sengaja mengumpulkan media agar menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat apa yang sudah BPOM lakukan selama ini,”katanya.
Menurut Zul, Fungsi BPOM merupakan pengawasan terhadap Permasalahan bahan makanan di Sumsel. Namun tidak semuanya jenis bahan makanan menjadi tugasnya BPOM.
“Saya selalu sampaikan Untuk menghindari obat-obatan palsu, tentunya masyarakat harus membeli di sarananya seperti di apotik atau di toko obat yang ada ijinnya atau berobat di rumah sakit atau di Puskesmas,”ucapnya.
Dijelaskannya, selain tempat resmi penjualan obat ada jenis tertentu obat-obatan tidak diperkenankan di jual dipasar tradisional seperti Kosmetik, dan obat-obatan.
“Banyak di pasar kalangan itu yang tidak boleh dijual seperti cream pemutih, obat-obatan, jamu-jamuan Misalnya selama ini berdasarkan hasil temuan BPOM berbagai obat tradisional dalam kemasan kecil atau jamu-jamuan yang menghilangkan encok dan jenis linu lainnya akan tetapi efek dari obat tersebut akan menimbulkan berbagai penyakit berbahaya,”jelasnya.
Ia memaparkan bahwa selama ini, BPOM ada empat strategi dalam pengawasan zat berbahaya mulai dari sarana Produksi, kemudian sarana distribusi, saryanfar dan produk yang sedang beredar.
“Terkadang juga obat-obatan disalah gunakan oleh anak-anak muda contohnya Komik obat batuk, nah disini perlu peran kita bersama pemerintah dan juga media,”paparnya.
Jadi semua jenis bahan seperti obat, jamu suplemen, kosmetik dan pangan untuk ijinnya itu menjadi tugas BPOM.
“Kemudian kosmetik mengandung merkuri nah ini banyak sekali masyarakat kita menggunakannya karena ingin glowing sehingga penjualannya secara tersembunyi dan juga online maka perlu dipastikan BPOM nya,”tukasnya.
Akan tetapi, khusus untuk pangan segar bukan tugas dari BPOM seperti sayur, Ikan, telur dan Ayam.
“Untuk pangan di Sumsel saya akan lakukan koordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk menjelang bulan Ramadhan agar tidak ditemukan bahan makanan Berbahaya dan juga saya berharap peran media hadir juga,”urainya.