Dialog Tentang Sosok Pemimpin Spiritual Yang Didambakan Indonesia Untuk Membangun Masa Depan Bangsa & Negara

Barometer99– Rabu besok, 5 Oktober 2022 Forum Bela Negeri mengadakan acara dialog santai tentang “Spiritualis Kepemimpinan Spiritual Bangsa dan Momentum Kemunculannya” di Caffe Bintang atau Sekretariat Forum Bela Negeri, Jl. Percetakan Negara IV No. 1 Jakarta Pusat, pada pukul 15.00 sampai selesai.

Realase resmi ysng beredar menyebutkan nara sumber utamanya adalah spiritualis Eko Sriyanto Galgendu, Aktivis Hendrajit dari GFI, Burham Rosidi Cendiakawan Kebangsaan, Brigjen Marinir TNI Bastian Umar, Rejeki Apriyanti SH., MH dari GPC dan Yudhie Haryomo wakil dari NC.

Yudha Gemin akan bertindak sebagai moderator, kata Eko Sriyanto Galgendu, seraya memapar dimensi spiritualitas pemimpin-pemimpin yang pernah tercatat sejarah para leluhur. Dimana jiwa kepemimpinan para leluhur itu semus sangat sarat dengan nilai-nilai yang suci.

Berkaca pada Prabu Siliwangi, Prabu Brawijaya dan Prabu Sriwijaya serta pelaku spiritual lainnya, dambaan rakyat dan kerinduan bangsa akan hadirnya pemimpin yang berjiwa spiritual hingga mampu mengayomi segenap warga bangsa sangat ditambakan kehadirannya pada era sekarang ini.

Di tengah kondisi bangsa yang tengah terjerembab di lembah nista, dahaga itu sangat diharap segera sirna dengan kehadiran pemimpin spiritual yang memiliki hati mulia dan penuh empati untuk menyelamatkan bangsa Indonesia yang tengah terpuruk sekarang ini.

Kepemimpinan yang sejati itu, menurut Eko Sriyanto Galgendu adalah mereka yang tidak lagi terbius oleh birahi duniawi. Sehingga pada giliran berikutnya mampu melahirkan generasi penerus yang handal dan tangguh untuk kelangsungan berbangsa dan bernegara untuk anak bangsa dan untuk negeri ini.

Setidaknya, dari dialog santai bersama itu nanti, akan terkuak sosok tokoh ideal yang berjiwa suci dan berhati mulia untuk segera membebaskan cengkraman pada nafas kehidupan Ibu Pertiwi yang sedang menangis, hingga kemudian dapat kembali tersenyum penuh kegembiraan dalam suasana yang adil dan sejehtera seperti masa kejayaan para leluhur Nusantara kita di masa lalu.(*)

Editor: Msa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *