Jacob Ereste : Saatnya Komando Mungkin Harus Dipegang Oleh Enak-Emak

Barometer99– Teluk Naga- 18 September 2022. Tingkat iktivitas dan kreativitas Emak-emak di tanah air semakin hari semakin meningkat, termasuk dalam partisipasinya dalam meneruskan informssi yang semakin bagus dan cepat. Pujian ini diungkap oleh Salamah dari Jambi yang ingin hijrah ke Jakarta, karena di kotanya peran Emak-emak seperti tidak tersentuh oleh derita rakyat yang makin tidak berdaya karena tekanan ekonomi yang makin berat.

Himpitan biaya hidup memang lebih dirasakan oleh Emak-emsk. Itulah sebabnya mereka ingin ikut turun ke jalan, kata Salamah seperti menahan kegeramannya

Ungkapan hati Salamah ini ia tulis dengan cukup baik dan sempurna, meski saya tetap merasakan kemarahannya yang tertahan. Soalnya, dia melihat para Bapak-bapak seperti tidak berdaya untuk meruntuhkan keangkuhan rezin yang dengan enteng membiarkan harga kebutuhan pokok yang terus melonjak dengan menyesuaikan subdidi BBM hingga ikut memicu harga kebutuhan pokok sehari-hari.

Karena itu Salamah terus berpikir keras mencari jalan, bagaimana mengatasi masalah ekonomi keluarganya yang semakin memburuk, sementara anaknya yang tertua sudah dilantak PHK puls dari perusahaan tanpa pesangon pula.

Ternyata, sebagai Ibu rumah tangga yang sudah kehilangan suami ini, sosok seorang Salamah jauh lebih tegar dan tabah dibanding sejumlah Ibu rumah tangga yang masih utuh bersama keluarganya untuk terus menyertai dan ikut membiayai keperluan sehari- hari anaknya yang belum mandiri dan masih sekolah. Tapi dia pun tidak abai dengan keresahan dan kegelisahan sosial yang umumnya sedang mendera orang banyak, termasuk dirinya bersama tiga orang anak yang harus menjadi tanggungan dirinya sendiri itu, karena suami telah meninggal akibat kecelakaan kerja tiga tahun silam.

Sayangnya, setiap kali didorong untuk tampil sebagai dirinya yang tegar dan utuh dengan mengekspresikan ungkapan hatinya yang cukup baik dan memenuhi kaidah utama jurnalistik itu, Salamah mengaku sudah merasa lebih dari cukup terwakili oleh tulisan saya, sehingga dia lebih suka memberikan informasi saja serta masukan seperlunya pada saya, kata dia.

Tanpaknya, bakat dan talenta Emak-emak yang ada dan aktif di Aspirasi dan ForJis, misalnya sungguh banyak yang bisa lebih maksimal diberdayakan, berperan, seperti Bunda Aya Bustami dengan Media Tinta Mas-nya itu. Apalagi dengan kapasitas Ketua Umum Srikandi yang dipegang. Agaknya, pastilah bisa membuat gebrakan besar lewat media sosial yang dikelola dengan baik, sekaligus bisa menghimpun pasukan dengan segenap potensi yang dimiliki kaum perempuan Indonesia tanpa mengabaikan dukungan dan peran yang masih bisa dioeroleh dari kaum lelaki. Meski mereka umumnya sudah pada lelah dan loyo. Toh, hidup ini menjadi indah karena kompak dalam kebersamaan.

Jadi sangat mungkin sekarang saatnya para Bunda berada pada barisan terdepan. Apa salahnya sekarang Bapak-bapak jadi pengawal atau ikut saja pada komando Emak-emak. Karena tampaknya memang, Bapak-bapak itu sekarang sudah pada loyo dan lelah. Dan kini giliran Srikandi bersama Asprirasi memimpin di depan. Dan kaum Bapak tidak boleh cerewet, cukup samikna nawatakna saja sekarang.

Teluk Naga, 18 September 2022

Editor: Msa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *