MUARA ENIM || Barometer99 – Yayasan Generasi Rabbani Muara Enim baru saja menggelar kegiatan Sarasehan Pendidikan yang diikuti 400 peserta dari guru, dan wali murid seluruh lembaga pendidikan Rabbani di Muara Enim, Tanjung Enim, Ujan Mas, Lahat, Pali, Prabumulih, Pagar Alam, Empat Lawang, dan Baturaja. Acara berlangsung di Gedung Kesenian Putri Dayang Rindu Muara Enim, Selasa (31/5) kemarin.
Bahwa, Pasca pandemi, Yayasan Generasi Rabbani menyambut kegiatan belajar mengajar tatap muka. Maka seminar itu mengangkat tema “Kolaborasi Stakeholder dalam meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah”.
Menghadirkan narasumber tingkat nasional Dr. H. Fahmi Alaydroes, M.M, MEd (Anggota DPR RI Komisi X, pendiri JSIT) dan narasumber tingkat daerah Irawan Supmidi, S.Pd SMn MM (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muara Enim) dengan moderator Ibu Hj. Titit Susanti S.Pd., M.M (Anggota DPRD Kab. Muara Enim, Ketua IGTKI Kab Muara Enim) dan Bpk Firdaus S.H (Anggota DPRD Provinsi Sumsel).
Ketua Panitia, Hj Titit Susanti mengatakan, kegiatan ini bertujuan menyeimbangkan fungsi Sekolah, Orang tua serta Masyarakat dan Pemerintah dalam memajukan Pendidikan Nasional khususnya Yayasan Generasi Rabbani di Muara Enim.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Generasi Rabbani mengatakan, bahwa anak-anak kita akan menghadapi situasi dunia yang sangat berbeda dengan saat ini. Globalisasi dan kemajuan teknologi, sosial budaya berubah cepat dan tak terduga.
“Untuk itu kewajiban kita sebagai orangt tua dan pendidik untuk menyiapkan mereka, bukan hanya cerdas intelektual, namun juga berkarakter dan siap menghadapi era persaingan global. Untuk itu diperlukan sinergi dan kolaborasi semua pihak. Yayasan Generasi Rabbani dalam hal ini sebagai penyelenggara isnstitusi pendidikan berupaya membangun kolaborasi tersebut dengan mengadakan sarasehan ini,”terang Umi Susan sapaan akrabnya.
Sementara itu, narasumber nasional, Fahmi Alaydroes menjelaskan titik tolak pendidikan Islam bermula dari ayat suci dan ayat konstitusi. Ayat suci yang dimaksud adalah dalam Al Qur-an surat An Nisa ayat 9:
“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
Ayat ini menjadi peringatan bagi kita agar tidak meninggalkan generasi setelah kita sebagai generasi yang lemah tak berdaya. Karenanya mesti disiapkan sebuah konsepsi (grand design) pendidikan yang tepat, sehingga generasi penerus kita dapat benar-benar terdidik dengan baik, dan menjadi pemegang kendali dalam memperbaiki peradaban pada masanya nanti. Sebagaimana yang senantiasa diharapkan dalam doa setiap orangtua agar generasi penerus mereka menjadi imamul muttaqin/ imam bagi orang-orang yang bertaqwa.
Generasi lemah yang tidak terdidik akibat konsepsi dan pelaksanaan pendidikan yang tidak tepat akan menjadikan generasi yang biasa-biasa saja, menjadi penonton, atau bahkan akan menjadi korban dan terlindas oleh zaman.
Pemerintah berperan penting dalam penyelengaraan pendidikan sebagaimana dalam amanat UUD 45 pasal 31 ayat 3:
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
Dalam kenyataannya, menurut dia, masih menghadapi banyak pekerjaan rumah terkait proses pendidikan antara lain dalam hal ketercukupan guru, ketersebaran, kompetensi, dan kesejahteraan sebagian guru terutama guru honor yang belum memadai. Selain itu juga kurikulum tidak ajeg dan berkesinambungan, berkembang namun tidak wajar sehingga membuat pendidikan menjadi tidak efektif. Sehingga muncul penilaian masyarakat setiap ganti menteri ganti kurikulum.
“Pendidikan adalah kebutuhan kita bersama. Oleh karenanya harus ada pola kolaborasi yang efektif antara Pemerintah, Sekolah, juga Keluarga (Orangtua) dan Masyarakat untuk penyelenggaraan pendidikan yang tepat dalam mebina generasi penerus bangsa,”urainya.
Sementara itu, Irawan Supmidi, M.M selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muara Enim menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Generasi Rabbani yang telah menyelenggarakan sarasehan dengan mengundang Anggota Komisi X DPR RI Bidang Pendidikan H Fahmy Alaydroes, untuk turut serta memajukan Bidang pendidikan khususnya di Kabupaten Muara Enim dengan segala permasalahannya, diantaranya ketercukupan guru yang belum memadai.