Berita  

Masuk Lapas Sumbawa, Petugas Tes Kemampuan Solat dan Mengaji

Sumbawa, Barometer99.com – Petugas pembina kerohanian Lapas Sumbawa Besar Kanwil Kemenkumham NTB menerapkan pola pembinaan berjenjang kepada warga binaan yang disesuaikan dengan pemahaman keagamaan mereka masing-masing.

Secara umum program pembinaan warga binaan terbagi dalam dua jenjang yaitu pemula dan mahir. Klasifikasi tersebut ditentukan sejak awal mereka masuk ke Lapas Sumbawa Besar, petugas mengidentifikasi kemampuan mereka dalam membaca al-qur’an, bacaan dan gerakan sholat serta ibadah lainnya.

Seperti terpantau pada siang hari ini, Rabu (23/03), petugas pembina kerohanian mengumpulkan warga binaan yang tergabung dalam kelas pemula untuk diberikan materi praktik tata cara berwudhu. Sejumlah warga binaan kelompok mahir juga turut serta membantu menunjukkan praktik cara beruwudhu yang baik dan benar.

Usai praktik wudhu materi kemudian dilanjutkan dengan tes bacaan al-qur’an. Diantara mereka juga terdapat yang sama sekali tidak mampu sehingga diawali dengan pengenalan huruf hijaiyah menggunakan buku Iqro’.

Kalapas Sumbawa Besar melalui Kasubsi Bimkemaswat Ahmadan, mengatakan bahwa selama proses pembimbingan para warga binaan mengikuti materi dengan serius dan tertib. Tingkat pemahaman mereka yang tidak merata menurutnya harus disikapi dengan bijak, diantaranya dengan memberikan materi pembelajaran yang lebih ringan.

“Tingkat pemahaman mereka kan berbeda, ada yang sama sekali tidak bisa wudhu dan baca qur’an, jadi tidak bisa di sama ratakan, kita sesuaikan dengan membentuk kelas-kelas tertentu,” ungkapnya.

“Sejak baru pertama kali mereka masuk kita klasifikasi tingkat kemampuan mereka, jadi kita tentukan mereka masuk kelas mana agar lebih mudah bagi kita dalam memberikan materi dan program pembinaan yang tepat.” lanjutnya.

Salah satu warga binaan, WD (40) mengaku bahwa pada awal masuk Lapas dirinya sama sekali belum bisa membaca al quran, namun dengan program pembinaan kerohanian yang diikutinya ia mengaku mulai merasakan perubahan, sehingga mulai bisa membaca al-qur’an meskipun belum sempurna.

“Dari awal masuk saya tidak bisa baca, tapi karena tiap hari di ajarkan disini, sekarang jadi bisa sedikit sedikit walaupun belum lancar,” ungkapnya.

Exit mobile version