Polri  

Jalan Wisata Madapangga sering terjadi Kecelakaan, Kapolres Bima: Kami akan adakan Operasi Keselamatan

Barometer99- Bima – NTB. Kecelakaan di jalan wisata Madapangga sering terjadi bahkan kecelakan tersebut sudah memakan korban jiwa beberapa hari yang lalu.

Pihak Polres Bima melakukan upaya sebaik mungkin agar kecelakaan di jalan wisata Madapangga tidak terjadi lagi, Sabtu, 14/5/22.

Kapolres Bima AKBP Heru Sasongko, SIK, mengatakan pada saat duduk ngopi di halaman polres Bima, kecelakaan di Madapangga sebenarnya apa sih permasalahannya pintanya?.
Yang kita lakukan adalah mengecek sarana dan prasarana dari setengah kewenangan dari dinas perhubungan dan setengahnya adalah kewenangan polisi.

Tetapi kita mencoba berbuat sebisa kita. “Hal – hal yang bisa kita lakukan adalah mengecek titik tersebut dan melakukan pendataan. Setelah data terkumpul oleh kami kita koordinasikan dengan dinas perhubungan kabupaten.

Untuk mengantisipasi kecalakaan tersebut, kata Kapolres, Kedepan kita akan adakan operasi, yang namanya operasi keselamatan.

BACA JUGA :  Tim medis Satgas Binmas Ops Damai Cartenz-2022 Gencar Beri Pelayananan Kesehatan Kepada Warga Yahukimo

“Rencana kita akan membentuk pos keselamatan untuk memperhambat kecelakaan dengan mengecek sarana dan prasarana di sana”, tutur Kapolres.

Kemarin kita turun langsung untuk mengecek lokasi kecelakaan di wilayah Madapangga. “Tujuan kami turun kelokasi untuk melihat secara langsung faktor penyebab kecelakaan,” ujarnya.

Tugas kami hanya bisa mengecek kelengkapan pengendara, mulia dari SIM dan STNK. Sedangkan masalah kelayakan mobil adalah tugasnya dinas perhubungan Kabupaten.

“Sedangkan yang berkaitan dengan sarana dan prasaran kelayakan jalan raya adalah tugas kepemerintahan”, pungkasnya.

Kelengkapan rambu lalu lintas, Marka dan tanda merupakan kewenangan Dinas perhubungan. “Masyarakat bilang, polisi kenapa tidak memasang tanda dan rambu lalu lintas, Masya Allah, sebenarnya itu bukan kewenangan kami,” terang Kapolres.

Dengan demikian, Kapolres mengatakan, mungkin kami perlu melakukan sosialisasi seperti ini agar masyarakat bisa memahami tugas dan kewenangan pihak kepolisian.

BACA JUGA :  Sukseskan WWF Ke-10, Polda NTB Jaga Pintu Masuk ke Bali

Mungkin dugaan saya, mereka harus mengecek dulu apa yang kurang tetapi disini bisa berkoordinasi karena mau nda mau ujung – ujungnya pihak polisi lagi yang disalahakan. Ya udah kita catat dan kita konfirmasikan dengan dinas Perhubungan ditambah lagi bahwa jalan tersebut adalah jalan provinsi agar masalah ini juga kita bisa melakukan kordinasi dengan dinas Perhubungan Provinsi.

Penyebab terjadinya kecelakaan, kata Kapolres, 10% sarana dan prasarana kelengkapan kendaraan, 20% dari sarana dan prasarana jalan, dan yang terakhir adalah pikiran manusianya sebagai pengendaranya, semisalnya lelah, capek dan hal terserbut bisa diduga sebagai faktor penyebab kecelakaan.

“Sedangkan dari hasil pemeriksaan lalu lintas terhadap dua kali kecelakaan sebenarnya lengkap,” tuturnya.

BACA JUGA :  Kapolresta Deli Serdang Pimpin Upacara Pengukuhan Wakapolresta Deli Serdang

Dikatakannya, setelah kami mengecek dan turun langsung kelokasi kecelakaan yang bertempat di wisata Madapangga, ternyata jalannya langsung turun dan belok namun pembatasan jalan juga tidak ada.

“Berati sarana dan prasarana jalannya yang kurang, saya simpulkan seperti itu karena fakta nya memang seperti itu,” pungkas Kapolres Bima.

Jalannya begitu turun, memang pembatas jalan ada namun begitu belok malahan kosong. “Tetapi pembatas jalannya juga terlalu pendek atau kurang tinggi yang mengetahui hal tersebut adalah dinas Perhubungan,” terangnya.

Saran saya, dari 100 atau 200 meter seharunya ada rambu yang bunyi nya belokkan tikungan tajam itupun warnanya harus flourescent zatnya menyala dia.

“Untuk mengantisipasi hal tersebut, harus ada pembatasan jalan yang tinggi sehingga kalau dia lupa membaca rambu akan diingatkan oleh spittlenya” tutup Kapolres Bima.

Syf-89.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *