Bima-NTB, Barometer99.com- Untuk kelima kalinya kafilah Kecamatan Sape berhasil mempertahankan predikat sebagai Juara Umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Bima
Keberhasilan tersebut mengacu kepada hasil keputusan Dewan Hakim Musabaqah yang dipimpin oleh TGH. Sudirman Hasan tentang penetapan peserta terbaik I, II, III dan Juara Harapan pada MTQ Ke-33 Tingkat Kabupaten Bima yang diselenggarakan di lapangan Gelora Desa Tawali Kecamatan Wera.
Pada posisi peringkat lima besar, Kecamatan Sape menyabet Juara Umum I setelah berhasil meraih 8 emas, 10 perak dan 7 perunggu dengan total nilai 189, disusul peringkat II Kecamatan Bolo yang meraih 7 emas 5 perak, dan 5 perunggu dengan total nilai 129.
Disusul Kecamatan Wera dengan meraih 4 emas, 8 perak, 6 perunggu dengan total nilai 128, peringkat IV Kecamatan Lambu dengan meraih 4 emas, perak dan 7 perunggu dengan total nilai 97 serta peringkat V Kecamatan Madapangga dengan 6 emas, 3 perak dan 4 perunggu dan total nilai: 95, Woha Peringkat VI, (nilai: 67), Ambalawi Peringkat VII (Nilai :43), Wawo Peringkat VIII (nilai; 38), Palibelo dan Monta Peringkat IX (nilai: 34), Donggo dan Lambitu Peringkat X (Nilai: 27), Tambora Peringkat XI (nilai: 17), Soromandi Peringkat XII (nilai: 15), Belo Peringkat XIII (nilai:7), Parado Peringkat XIV (Nilai: 6), Sanggar dan Langgudu Peringkat XV (nilai:3).
Camat Sape Muhamad Akbar mengatakan Alhamdulillah, Kecamatan Sape dapat mempertahankan predikatnya sebagai Juara Umum.
“Ini berkat kerjasama yang apik dari seluruh pemangku kepentingan dalam bidang ini. Muspika Sape, Kepala KUA , LPTQ dan hasil pembinaan yang berkelanjutan dari para Pembina hebatnya Qori’ dan Qori’ah Kecamatan Sape,” bebernya. Ia menegaskan, atas nama Pemerintah Kecamatan Sape, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kontribusi dari seluruh masyarakat Kecamatan Sape, baik moril maupun material, sehingga duta Kecamatan Sape dapat sukses seperti sekarang ini.
“Mudah-mudahan predikat juara Umum pada MTQ yang akan datang, kembali dapat dipertahankan,” tandasnya.
Sementara Bupati Bima Ady Mahyudi mengatakan MTQ merupakan wahana membangun moral dan karakter mulia meneguhkan jati diri masyarakat Bima yang religius serta memperkuat peran rumah ibadah, lembaga pendidikan dan keluarga sebagai pusat pembinaan spiritual. “Pemerintah Kabupaten Bima berkomitmen untuk terus memperkuat pembinaan qori-qoriah, hafidz-hafizah, mufassir dan seluruh cabang lomba melalui LPTQ, pesantren, madrasah dan lembaga pendidikan Al-Qur’an di seluruh kecamatan,” ujarnya.
Kendati demkian, dikatakan Bupati kedepan, pembinaan akan dilakukan lebih sistematis, berjenjang dan berkelanjutan agar mampu melahirkan peserta terbaik yang dapat mengharumkan Kabupaten Bima di tingkat provinsi, nasional bahkan internasional. (*).




















