Wujudkan Ekonomi Kerakyatan, Mendagri Pacu Pemda Dukung Program Kopdeskel Merah Putih

Jatinangor, Barometer99.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda), termasuk para sekretaris daerah (Sekda), untuk mendukung berbagai program yang digalakkan Presiden RI Prabowo Subianto. Program tersebut seperti Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih, Sekolah Rakyat, Kampung Nelayan, Swasembada Pangan, hingga Makan Bergizi Gratis (MBG). Berbagai inisiatif tersebut dinilai sejalan dengan paradigma ekonomi kerakyatan yang diusung Presiden Prabowo.

“Nah, ini perlu dipahami betul oleh kita. Pemikiran-pemikiran beliau (Presiden Prabowo) artinya kalau sudah bicara untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan [dengan] meningkatkan hajat hidup rakyat kecil, beliau berada di depan,” ujar Mendagri pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Dirangkaikan dengan Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dan Program Tiga Juta Rumah di Balairung Rudini, Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (27/10/2025).

Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 telah mengamanatkan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pada konteks ini, Mendagri mengajak Sekda yang merupakan pejabat birokrat tertinggi di daerah untuk memahami dengan baik aturan tersebut dalam upaya memakmurkan rakyat. Terlebih, Sekda memiliki peran sebagai jembatan antara kepala daerah dengan jajaran staf di bawahnya.

BACA JUGA :  Rakortek 2024, Statistik Kominfo NTB, bagikan langkah strategis EPSS

Di sisi lain, dalam forum tersebut, Mendagri berharap program Kopdeskel Merah Putih dapat diimplementasikan dengan baik oleh semua pihak, khususnya daerah. Ia meyakini, apabila program tersebut dijalankan sesuai aturan dan rencana, secara tidak langsung bakal mendorong terwujudnya ekonomi kerakyatan. Selain itu, program tersebut juga akan menghasilkan multiplier effect bagi masyarakat berupa penyediaan lapangan kerja, memacu perputaran ekonomi lokal, menghapus praktik tengkulak, hingga melahirkan sistem keuangan yang inklusif. Dengan demikian, kesejahteraan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

BACA JUGA :  Polisi Penolong Kota Bogor Kawal Warga Kritis Ke Rumah Sakit

“Nah, keuangan inklusif artinya semua orang tahu, bisa punya akses dan mengerti cara memanfaatkan sistem keuangan modern, yang tidak bergantung kepada sistem tradisional, [seperti] rentenir, tengkulak, dan lain-lain,” ujarnya.

Lebih lanjut, imbuh Mendagri, dalam pelaksanaannya Kopdeskel Merah Putih bakal dilengkapi dengan penyediaan barang/jasa, seperti penyediaan gas, obat-obatan apotek, hingga keperluan komoditas pangan. Selain itu, koperasi tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan stabilisasi harga pangan, melalui intervensi harga beras, jagung, dan yang lainnya. Oleh karenanya, Mendagri mengapresiasi jajaran Pemda yang secara aktif telah mendukung pelaksanaan program tersebut.

BACA JUGA :  Dandim 0613/Ciamis Pimpin Apel Pengamanan Gabungan Di Kab. Pangandaran

“Oleh karena itu, rekan-rekan daerah, saya berterima kasih rekan-rekan sudah mendorong, sehingga terbentuknya secara badan hukum Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” tandasnya.

Puspen Kemendagri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *