Barometer99, Bima-NTB- Bencana banjir badang menerjang di Kecamatan Wera meninggalkan luka mendalam bagi Masyarakat bima, Minggu, 2 Februari 2025. Pasalnya, Akibat banjir sejumlah rumah hanyut terbawa arus, selain menghanyutkan rumah, banjir kali ini memakan korban, terdapat enam warga di Desa dilaporkan hilang dan hingga kini masih dalam proses pencarian.
Tingginya curah hujan menyebabkan banjir melanda Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat Provinsi NTB.
Bupati dan wakil Bupati Bima terpilih Ady Mahyudi dan dr Irfan menyampaikan ucapan duka mendalam kepada seluruh korban yang terdampak bencana banjir bandang di kecamatan Wera. Ucapan itu disampaikan karena banyaknya korban jiwa dalam musibah kali ini.
“Warga Kecamatan Wera, saya menyampaikan turut berdukacita. Turut belasungkawa atas kehilangan 6 Warga masyarakat yang telah menjadi korban,” kata Ady Mahyudi melalui Via WhatsApp begitu mendengar kabar duka dari kecamatan Wera.
Bupati dan wakil Bupati terpilih, Ady Mahyudi dan dr Irfan yang kini Masih di luar kota untuk menyiapkan pelantikan serentak di Jakarta, mengaku akan terus memantau perkembangan pasca bencana yang terjadi di kecamatan Wera.
“Kami akan pantau terus, apa yang bisa kita bantu pada korban bencana banjir bandang di kecamatan Wera,” jelasnya.
Kendati musibah yang menimpa warga Kecamatan Wera, dirinya mengaku sudah memperoleh informasi terkait dampak dari bencana yang terjadi dan berjanji akan segera bertindak demi meringankan beban korban maupun masyarakat yang terdampak.
“Dan saya sudah catat beberapa masalah yang disampaikan. Dan saya berharap segera kita ikut mengambil tindakan-tindakan yang bisa meringankan kesusahan-kesusahan rakyat,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa Daerah kita rawan dengan bencana. Maka dari itu kita harus lebih siap dalam langkah-langkah reaksi dan langkah dari sumber daya untuk meringankan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Nanga Wera, Umar, membenarkan enam warganya hilang dan sampai saat ini belum ditemukan. Keenam orang itu, yakni Ibrahim Sandu (80), Haikal (5), Aryani (32) beserta anaknya yang berusia 10 bulan, serta Juliani (30) bersama anaknya Aisyah (3).
“Enam orang warga Dusun Karuwu sampai saat ini belum ditemukan,” ujar Umar, dikutip dari media Dinamika Global.Id, Senin, 3/2/2025.
Banjir meluap masuk ke permukiman warga sejak magrib. Tak hanya itu, hujan deras di wilayah tersebut juga disertai dengan angin kencang.
Banjir tersebut menyebabkan warga setempat panik karena banjir kali ini menjadi yang paling besar. Tidak hanya itu, listrik padam akibat satu gardu di sekitar jembatan Desa Nanga Wera meledak. Sebagian warga sudah mengungsi ke tempat yang aman. (Red).