Ujang Panggarbesi Optimis SP2J Tidak akan Pailit

Ujang Panggarbesi, Direktur PT. Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J), (foto Dok.Yon).

PALEMBANG – Barometer99.com Direktur PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) Ujang Panggarbesi meyakini Perusahaan BUMD yang sedang di pimpinnya tidak akan Pailit.

Hal tersebut terungkap saat diwawancarai diruang kerjanya pada hari Rabu 5 April 2023.

Ia sudah mewanti-wanti untuk pengelolaan perusahaan milik pemerintah kota Palembang tersebut dengan bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) provinsi Sumatera Selatan dalam hal tatakeloanya.

“Perlunya dilakukan evaluasi kinerja untuk dapat memberikan masukan dan koreksi terhadap pengelolaan perusahaan makanya untuk membenahinya bekerjasama dengan BPKP,”ungkapnya.

BACA JUGA :  Herman Deru Untuk Kedua Kalinya Terima Penghargaan PIN Emas Dari Kapolri

Berdasarkan isu beredar di lapangan bahwa perusahaan tersebut terjerat hutang dengan berbagai pihak karena selama ini selalu merugi.

Kendati demikian, Ia tidak membantah jika SP2j memiliki hutang, tapi ia menyebutkan hutang SP2J sebelum ia pimpin memang ada tapi tidak sebanyak yang di isukan.

Sejak di bawah kepimpinannya justru SP2J mengalami laba sejak bulan Februari kemarin walaupun tidak besar artinya SP2J kedepannya sudah ada titik terang.

BACA JUGA :  Anev Ungkap Kasus Narkotika Dit Res Narkoba Polda Sumsel dan Polres Pekan Ke III Bulan Juni 2022

“Setelah kita benahi pada bulan Februari kemarin SP2J untung artinya ada prospek kedepannya,”ujarnya.

Kalau melihat ke Belakang, SP2J ini sebelumnya mendapatkan subsidi dari pemerintah sejak Pandemi covid-19 pada tahun 2020 kemaren di pangkas hingga pada akhirnya tahun 2021 tidak mendapatkan subsidi lagi.

Baca juga : K MAKI : PR Harnojoyo di Penghujung Jabatan, Selesaikan Polemik SP2J atau Pidana Korupsi

BACA JUGA :  Lanud SMH Bersama Petugas Keamanan Bandara SMB II Palembang Gagalkan Penyelundupan Narkoba

“Jadi tahun 2022 kemaren sudah tidak disubsidi lagi khusus untuk Bus Pelayanannya,”paparnya.

Sedangkan, sebagian karyawan dirumahkan namun tetap menerima upah sebesar 50 Persen dari upahnya, sedangkan pemasukan nihil disanalah menjadikan SP2J mengalami kerugian.

“Untuk biaya operasional atau upah karyawan setiap bulannya mencapai 300 juta,”katanya.

Jadi kata dia, pihak SP2J mengambil sikap tegas dengan mem-PHK Karyawan dan itu terbukti mulai tahun ini tidak mengalami kerugian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *