Takengon, Barometer 99.com – Jajaran Polres Aceh Tengah bersama seluruh Polsek bergerak cepat memberikan pertolongan, melakukan evakuasi, serta menangani dampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah
Bencana ini dipicu oleh cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang turun terus-menerus dalam beberapa hari terakhir.
Personel kepolisian dikerahkan ke seluruh titik terdampak untuk membantu penyelamatan warga, evakuasi, pengaturan arus lalu lintas, serta mendampingi BPBD dan TNI membuka akses jalan yang tertutup material longsor. Kondisi sejumlah ruas jalan bahkan sempat terputus akibat banjir dan longsor yang melanda hampir bersamaan.
Kapolres Aceh Tengah, AKBP Muhamad Taufiq, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa seluruh jajaran Polres dan Polsek berada dalam status siaga penuh dan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BPBD, TNI, serta instansi terkait lainnya.
Sebanyak 14 kecamatan terdampak bencana besar ini. Data sementara Kamis (27/11/2025) mencatat 14 orang meninggal dunia, ratusan rumah rusak maupun tertimbun, puluhan jembatan putus, ratusan hektare sawah dan kebun rusak, serta ratusan titik akses jalan terputus. Sebanyak 3.213 warga terpaksa mengungsi ke masjid, meunasah, sekolah, dan gedung serbaguna. Kecamatan Bintang menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi terbanyak, lebih dari 2.000 KK.
Adapun kecamatan terdampak meliputi: Bebesen, Bies, Bintang, Celala, Kebayakan, Ketol, Kute Panang, Linge, Lut Tawar, Pegasing, Silih Nara, Rusip Antara, dan Atu Lintang. Sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, jembatan, drainase, serta sarana air bersih juga mengalami kerusakan berat.
Bencana ini turut mengisolasi Aceh Tengah dari sejumlah jalur utama yang menghubungkan Takengon–Bireuen, Takengon–Gayo Lues, dan Takengon–Nagan Raya. Beberapa kecamatan bahkan masih terputus aksesnya menuju pusat kota. Dampak lanjutan berupa menipisnya stok sembako, SPBU yang kehabisan BBM, serta padamnya listrik PLN di seluruh wilayah Aceh Tengah makin memperparah kondisi.
Pohon tumbang, banjir bandang, dan longsor juga menyebabkan robohnya tiang listrik dan jaringan telekomunikasi, sehingga menyulitkan akses komunikasi dan koordinasi di lapangan.
“Kami terus melakukan penanganan dan evakuasi bersama Pemerintah Daerah, BPBD, TNI, serta stakeholder lainnya. Pendataan korban jiwa dan kerusakan material terus berlangsung, dan pembukaan akses jalan menjadi prioritas untuk mempercepat distribusi bantuan,” ujar Kapolres.
Polres Aceh Tengah menegaskan komitmennya untuk tetap hadir di tengah masyarakat hingga kondisi kembali pulih. Kapolres juga menginstruksikan para Kapolsek dan seluruh personel di lapangan untuk memastikan setiap warga terdampak mendapatkan pertolongan dan dievakuasi ke lokasi aman.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di lereng perbukitan, bantaran sungai, dan wilayah rawan longsor maupun banjir. Jika kondisi tidak memungkinkan, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman atau ke Posko Tanggap Bencana yang telah disiapkan,” tegasnya.
@listyosigitprabowo
@marzukialba_bd91
@sahabatomjuki
@kapolda_aceh
@spripimpoldaaceh
@spripim.polri
@bidhumaspoldaaceh
@divisihumaspolri
@polripresisi
@polisi_peduli
@halo_polisi
@polisi_indonesia
#bidhumaspoldaaceh #poldaaceh #polripresisi #poldaacehmeutuah #polriuntukmasyarakat #poldaacehsiagabencana




















