Polda Maluku Gelar Upacara Hari Pahlawan Nasional ke-80, Wakapolda: Kemerdekaan Lahir dari Perjuangan dan Keikhlasan

Polda Maluku, Barometer 99.com – Kepolisian Daerah Maluku menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional ke-80 Tahun yang dilaksanakan di Lapangan Letkol Pol (Purn) Chr. Tahapary, Kota Ambon Senin pagi (10/11/25).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara yaitu Wakil Kepala Polda Maluku Brigjen Pol. Imam Thobroni, S.I.K., M.H. Sementara sebagai Komandan Upacara yakni Kabag RBP Biro Perencanaan Polda Maluku AKBP. Robert Ferdinandus.

Dalam upacara tersebut, Wakapolda Maluku Brigjen Imam Thobroni membacakan amanat Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Ia mengingatkan seluruh anak bangsa, para Pahlawan Nasional berjuang bukan demi kepentingan pribadi dan golongan melainkan untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia. Mereka, Para Pahlawan sendiri bahkan belum kenal Bangsa Indonesia itu sendiri.

BACA JUGA :  Warga Mataram Di Gegerkan Penemuan Mayat Bayi dalam Tas Ransel

“Para pahlawan di masa lalu telah mengajarkan kepada kita di masa kini bahwa kemerdekaan bangsa ini tidak jatuh dari langit namun kemerdekaan ini lahir dari perjuangan, kesabaran, keberanian, kejujuran serta keikhlasan,” ungkapnya.

Menurutnya, terdapat tiga hal yang dapat diteladani dari para pahlawan yaitu pertama kesabaran. Mereka sabar dalam perjuangan, sabar dalam menempuh ilmu serta sabar dalam menyusun strategi kebersamaan di tengah keterbatasan saat itu. “Mereka juga sabar walau dalam berbeda pendapat dan pandangan namun untuk kemerdekaan Bangsa maka persatuan harus tetap kuat,” jelasnya.

BACA JUGA :  Danpasmar 1 Tinjau Try Out Tim PSAL Jelang Hadapi Piala Panglima TNI Cup

Para pahlawan yang berjuang, lanjut Wakapolda, tidak merebut jabatan atau menuntut balasan setelah meraih kemerdekaan. Mereka bahkan kembali ke tengah-tengah masyarakat untuk mengajar, membangun, dan menanamkan nilai-nilai perjuangan kepada seluruh rakyat Indonesia. Rakyat diharapkan dapat melanjutkan pengabdian dalam menjaga kemerdekaan bangsa untuk generasi yang akan datang.

Lebih lanjut diingatkan kepada seluruh generasi Bangsa Indonesia bahwa saat ini perjuangan bukan lagi dengan bambu runcing melainkan ilmu dan teknologi. Ia berharap adanya sumberdaya manusia yang tinggi sebagai modal besar dalam membangun bangsa Indonesia. “Dengan semangat perjuangan yang pantang menyerah adalah kekuatan bagi kita untuk meneruskan cita-cita para pahlawan di masa saat ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *