Ikut Andil dalam Reformasi Hukum, STIH Litigasi Diimbau Pererat Kerja Sama dengan Kementerian di bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan

Depok, Barometer99.com – Mewujudkan Indonesia Emas 2045, Presiden RI Prabowo Subianto menetapkan delapan misi yang disebut Asta Cita, diantaranya memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba; dan memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olah raga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Wisudawan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Litigasi, yang juga merupakan agen perubahan bangsa, diharapkan dapat terus berkiprah dalam berbagai bidang terkait bidang hukum. Untuk itu STIH Ligitasi, baik pengurus Yayasan Pengayoman serta sivitas akademika STIH Litigasi diimbau agar terus mempererat kerja sama dengan Kementerian Koordinator Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi dan Pemasyarakatan, Kementerian Hukum, Kementerian HAM, dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Ka BPSDM) Hukum, Gusti Ayu Putu Suwardani saat membacakan sambutan Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas.

“Penguatan kerja sama diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program learning organization yang berkelanjutan,” ujar Gusti Ayu saat Wisuda Lulusan Program Sarjana Program Studi Ilmu Hukum, dan Program Diploma Tiga Studi Administrasi Peradilan Dua Angkatan Tahun 2023/2024, dan Angkatan Tahun 2024/2025 STIH Litigasi, di BPSDM Hukum, Depok, Sabtu (18/10/2025).

BACA JUGA :  Mahasiswi di Dompu Ditangkap Polisi Setelah Diketahui Bisnis Sabu

Menurut Ka BPSDM Hukum, di pundak para Wisudawan, terletak harapan baru bagi keberlanjutan reformasi hukum. Wisuda bukanlah akhir dari perjalanan akademik, melainkan awal dari tanggung jawab moral dan sosial yang lebih besar. Di pundak para wisudawan, terletak harapan baru bagi keberlanjutan reformasi hukum Indonesia.

“Saudara adalah bagian dari generasi hukum Indonesia yang harus menjadi agen perubahan, bukan sekadar penghafal pasal. Ilmu hukum yang Saudara pelajari harus menjadi alat untuk menegakan keadilan, memperjuangkan kepastian hukum, memberikan kemanfaatan bagi banyak orang, serta menegakkan nilai kemanusiaan,” tutur Gusti Ayu.

BACA JUGA :  Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 711/Raksatama Kompak Bantu Bangun Rumah Warga

Lebih lanjut Ka BPSDM Hukum berharap, lulusan STIH Litigasi akan terus berkiprah dalam berbagai bidang, baik sebagai advokat, jaksa, hakim, akademisi, maupun ASN di bidang Hukum dengan menjunjung tinggi nilai integritas, profesionalitas, dan keadilan sosial.

“Jangan pernah berhenti belajar, karena hukum akan terus berkembang seiring dinamika masyarakat dan teknologi. Jadilah insan hukum yang adaptif terhadap perubahan, tetapi kokoh dalam prinsip dan etika. Saya juga mengundang dosen STIH untuk mengikuti ToF (Training of Facilitator) Implementasi KUHP baru, yang dilaksanakan di BPSDM Hukum, yang merupakan program Prioritas Nasional,” terang Gusti Ayu.

Pada akhirnya, lanjut Ka BPSDM Hukum, keberhasilan reformasi hukum nasional tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada kontribusi seluruh elemen bangsa, termasuk para sarjana hukum muda seperti Wisudawan STIH Ligitasi.

BACA JUGA :  Mahfud MD Kunjungi Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo

“Mari kita bersama-sama mewujudkan ekosistem hukum dan supremasi hukum yang bersih, berwibawa, dan humanis, demi terwujudnya cita-cita besar Asta Cita Presiden yaitu Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045,” tandas Gusti Ayu.

STIH Litigasi kukuhkan 189 Lulusan. Data STIH Litigasi menunjukkan adanya peningkatan jumlah mahasiswa aktif hingga mencapai 428 orang, angka tertinggi sejak berdirinya perguruan tinggi tersebut. Capaian ini merupakan sinyal positif bagi masa depan lembaga dan kontribusinya terhadap pembangunan hukum nasional.

Pada kesempatan tersebut, 12 lulusan terbaik dari kedua angkatan mendapat penghargaan khusus atas prestasi akademik mereka. Prosesi pengukuhan berlangsung khidmat, diiringi lagu-lagu daerah dan persembahan dari para wisudawan yang menambah hangat suasana kebersamaan.

Acara ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah antara wisudawan, dosen, dan tamu undangan sebagai simbol awal perjalanan baru para sarjana hukum muda Indonesia.

( Sumitro )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *