Kota Sorong, PBD, Barometer99.com, (3/10/25) — Walikota Sorong, Septinus Lobat SH, M.PA, secara resmi melantik dan mengukuhkan Tim Pembina Posyandu Kota Sorong periode 2025-2030 pada Jumat (3/10) di Gedung Lambert Jitmau, Jalan Burung Merpati, Kelurahan Remu Utara, Distrik Sorong. Pelantikan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi antar sektor pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar masyarakat.
Dalam sambutannya, Walikota Septinus Lobat menyampaikan rasa syukur atas kesempatan melaksanakan pelantikan di tengah kondisi masyarakat yang sehat dan penuh semangat. Ia menegaskan bahwa pelantikan bukan sekadar seremoni, melainkan titik awal dari komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil, bayi, balita, dan lansia.
“Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di Kota Sorong dengan jumlah mencapai 111 posyandu dan lebih dari 1.000 kader yang tersebar merata di seluruh kelurahan,” ujar Walikota. Ia berharap semangat gotong royong dan kerja sama antar semua pihak dapat menggerakkan keberhasilan program-program posyandu.
Ketua Tim Pembina Posyandu yang baru, dalam sambutannya, menegaskan tanggung jawab besar yang diemban untuk mendukung program-program kesehatan yang telah dicanangkan pemerintah daerah, khususnya dalam menurunkan angka stunting, meningkatkan cakupan imunisasi, dan memantau tumbuh kembang anak. Ia mengajak masyarakat menjadikan Posyandu tidak hanya sebagai tempat pelayanan, tapi juga pusat edukasi, pemberdayaan, dan perubahan perilaku hidup sehat.
“Mari kita jadikan Posyandu sebagai ruang dialog, pembelajaran, dan penguatan nilai sosial di masyarakat,” tegas Ketua Tim Pembina Posyandu.
Salah satu langkah strategis dari pelantikan ini adalah pembentukan Tim Pembina Posyandu yang melibatkan sinergi enam dinas dan lembaga di Kota Sorong, yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Satpol PP, serta Tim Penggerak PKK. Menurut Yemima Elisabeth Windesi Lobat, S.KM, M.AP, sinergi ini penting untuk mengatasi berbagai hambatan yang selama ini menjadi tantangan di lapangan.
“Selama ini masyarakat sering menganggap posyandu hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan. Namun, melalui kolaborasi lintas sektor ini, pengelolaan posyandu akan menjadi kerja bersama yang saling mendukung dan menguatkan,” jelas Yemima.
Sinergi enam dinas ini diharapkan mampu mengoptimalkan pelayanan posyandu tidak hanya dalam hal kesehatan dasar, tetapi juga edukasi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, serta kelancaran operasional posyandu.
Salah satu fokus utama Tim Pembina Posyandu periode ini adalah menurunkan angka stunting yang saat ini tercatat mencapai 30,3% di Kota Sorong. Dengan kerja sama dan dukungan yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, diharapkan angka tersebut dapat ditekan mendekati target nasional sebesar 14%, atau setidaknya turun hingga sekitar 20%.
“Penurunan angka stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau dinas kesehatan semata, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup warga Kota Sorong,” pungkas Yemima dengan optimisme tinggi.
Acara pelantikan ini dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, serta tokoh masyarakat, menandai momentum kebersamaan dan komitmen untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan di Kota Sorong.
(TK)