JAKARTA, Barometer99.com — Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 harus menjadi tonggak konsolidasi nasional untuk benar-benar mewujudkan tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema ini bukan sekadar slogan seremonial, melainkan mandat sejarah untuk memperkuat persatuan, memantapkan kedaulatan di tengah dinamika geopolitik, mempercepat penurunan kemiskinan dan ketimpangan, sekaligus mengakselerasi lompatan kemajuan ekonomi berbasis nilai tambah dan inovasi.
“Delapan puluh tahun merdeka adalah usia kedewasaan bangsa. Tugas kita sekarang adalah mengubah setiap angka capaian menjadi kesejahteraan yang nyata dirasakan rakyat, dari Sabang sampai Merauke. Bersatu adalah syarat; berdaulat adalah benteng; rakyat sejahtera adalah tujuan; Indonesia maju adalah target yang harus kita perjuangkan,” ujar Bamsoet di Jakarta, Minggu (17/8/25).
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini menuturkan, fondasi ekonomi Indonesia memasuki usia ke-80 telah berada pada jalur yang tepat. Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen (yoy), tertinggi dalam dua tahun terakhir, didorong konsumsi rumah tangga, investasi manufaktur, dan belanja pemerintah. Semester pertama 2025 tumbuh 4,99 persen. Inflasi terkendali di level 2,37 persen (yoy) per Juli, sebuah capaian yang memberi ruang bagi peningkatan daya beli masyarakat.
Sementara itu, tingkat kemiskinan terus menurun menjadi 8,47 persen pada Maret 2025, lebih rendah dibanding September 2024 yang masih 8,57 persen. Tingkat pengangguran terbuka juga menurun menjadi 4,76 persen per Februari 2025, dengan tambahan lapangan kerja baru mencapai jutaan orang.
“Arah kita sudah benar. Namun, pekerjaan belum selesai. Penurunan kemiskinan harus berjalan seiring dengan perbaikan kualitas pekerjaan dan pengurangan ketimpangan,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia dan Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menilai, salah satu terobosan penting pemerintah adalah Program Makan Bergizi Gratis yang telah berjalan sejak awal 2025. Program ini dirancang untuk menjangkau lebih dari 82 juta penerima dengan alokasi anggaran Rp 335 triliun pada tahun 2026.
“Program Makan Bergizi Gratis gizi harus mampu mempercepat penurunan angka stunting yang pada 2024 tercatat masih 19,8 persen. Target 14,2 persen pada 2029 harus dicapai, karena kualitas sumber daya manusia adalah prasyarat utama Indonesia Maju,” urai Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menekankan pentingnya transformasi ekonomi berbasis hilirisasi dan ekonomi digital. Laporan e-Conomy SEA 2024 menunjukkan ekonomi digital Asia Tenggara kembali tumbuh dua digit dengan nilai transaksi bruto (GMV) kawasan mencapai sekitar US$263 miliar, dengan porsi Indonesia tetap yang terbesar dan didorong e-commerce yang diperkirakan bernilai sekitar US$65 miliar pada 2024.
“UMKM yang menyumbang sekitar 60% PDB dan menyerap mayoritas tenaga kerja, harus menjadi pemain utama dalam rantai nilai digital dan hilirisasi. Negara wajib hadir lewat pembiayaan, pelatihan, dan infrastruktur digital yang merata,” pungkas Bamsoet. (*)