Jakarta, Barometer99.com – Perhelatan forum lintas kekayaan intelektual (KI) dan ekonomi kreatif menandai momen penting dalam perjalanan industri kreatif menuju ekosistem KI yang lebih mudah diakses dan berdampak. Wakil Menteri Hukum (Wamenkum), Edward O.S. Hiariej, mengakui kontribusi ekonomi kreatif yang signifikan dan luas berpengaruh terhadap vitalitas budaya, ketahanan ekonomi, dan kesejahteraan sosial secara keseluruhan.
“Forum yang berlangsung selama tiga hari ke depan dirancang dengan cermat untuk menawarkan sesi-sesi dinamis, diskusi interaktif, dan wawasan unik yang tak ternilai. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong dialog lintas-regional yang luas dan memfasilitasi pembelajaran bersama antara Asia dan Amerika Latin mengenai ekonomi kreatif dan KI,” ujar Wamenkum yang akrab disapa Eddy, di Ritz Carlton Hotel, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (12/08/2025).
Lebih lanjut, forum ini akan berfungsi sebagai platform untuk berbagi cerita sukses dan praktik baik yang efektif untuk memberdayakan para kreator melalui penerapan strategis perangkat KI, kebijakan yang kuat, dan inisiatif pengembangan kapasitas yang komprehensif.
“Yang terpenting, forum ini bertujuan untuk membangun dan secara aktif memelihara jaringan lintas-regional yang tangguh yang terdiri dari agen-agen kreatif dan pembuat kebijakan, sehingga meletakkan fondasi yang kuat bagi kerja sama yang efisien, berkelanjutan, dan kolaborasi yang berdampak,” ucap Eddy.
Selagi kita berbagi dan belajar satu sama lain, kata Eddy, pihaknya juga senang mendengar kisah sukses dan praktik terbaik dari para kreator di seluruh Asia dan Amerika Latin yang hadir di forum ini.
“Sebagai tuan rumah, saya bangga dapat memberikan sedikit cuplikan beberapa keberhasilan dari para pelaku kreatif Indonesia yang akan dibagikan dalam forum ini,” kata Eddy saat memberikan opening speech pada Cross-Regional Forum on IP & the Creative Economy: Connecting Creative Ecosystem in Asia & Latin America yang berlangsung pada 12 hingga 14 Agustus 2025.
Direktur Jenderal World Intellectual Property Organization (WIPO), Daren Tang, yang hadir dalam kesempatan ini mengatakan para pelaku ekonomi kreatif menghadapi beberapa tantangan dan kesulitan, seperti masih kurangnya kesadaran akan pentingnya nilai KI, khususnya bagi anak muda dan pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Kreator sering kali kehilangan kesempatan untuk diapresiasi (hasil karyanya), karena risiko adanya pembajakan. Kemudian (para kreator tersebut) kurang juga mengikuti pelatihan dan tools, karena adanya distribusi pelatihan yang tidak merata untuk perlindungan KI,” tutur Daren.
Menurut Daren, WIPO bangga pertemuan ini dapat dilakukan untuk mendorong kerja sama antarkawasan, dan bisa bertukar ide wawasan dari negara lain.
“Kami mencoba untuk memberikan kepada anda kisah-kisah sukses di forum ini, memberikan energi untuk saling berbagi, dimulai di Jakarta yang hangat ini,” tutupnya.
(Sumitro)