Berita  

Skandal Beras Oplosan! Harga Mahal, Mutu Palsu

Barometer99.com Kasatgas Pangan Polri Brigjen Pol. Helfi Assegaf, S.I.K., M.H., mengungkap bahwa dugaan beras tidak sesuai mutu bermula dari temuan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada 26 Juni 2025, yang melihat adanya kenaikan harga beras saat panen raya.

Pemeriksaan lapangan dilakukan di 10 provinsi dengan pengambilan 268 sampel dari 212 merek beras. Hasil penyelidikan menemukan sebanyak 201 ton beras oplosan yang disita karena tidak sesuai standar mutu dan takaran. Barang tersebut terdiri dari 39.036 kantong beras premium 5 kg dan 2.304 kantong beras premium 2,5 kg.

Proses penyidikan terus berlanjut, termasuk pemeriksaan saksi dari pihak perusahaan produsen beras yang terlibat, guna segera menetapkan tersangka. Komitmen Upaya Penegakan Hukum Polri #SiapBerantasKriminalitas

BACA JUGA :  Dandim 1802/Sorong Hadiri Sosialisasi Saber Pungli Wilayah Provinsi Papua Barat

“Barang bukti yang disita di antaranya dokumen sertifikat merek, dokumen standard operating procedure pengendalian ketidaksesuaian produk dan proses, serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan perkara.

Hasil uji laboratorium juga menjadi bagian dari barang bukti yang kami dapatkan, yaitu hasil uji dari Kementerian Pertanian terhadap lima merek sampel beras premium, yaitu Sania, Setra Ramos Biru, Setra Ramos Merah, Setra Pulen, dan Jelita,” ujar Dirtipideksus Bareskrim Polri selaku Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Pol. Helfi Assegaf, S.I.K., M.H., dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

BACA JUGA :  Satgas Damai Cartenz Kembali Beri Pelayananan Kesehatan Gratis Untuk Masyarakat

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *