Berita  

BSSN Hadir pada GSMA APAC Telekom Cybersecurity Forum di Jakarta

Barometer99.com Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Drs. Slamet Aji Pamungkas, M.Eng memberikann sambutannya pada sesi opening remark GSMA APAC Telecom Cybersecurity Forum yang diselenggarakan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta pada Jumat (11/7/2025).

Pada saat sambutan Deputi Pamungkas menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk memperkuat pertahanan negara serta meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pemanfaatan digitalisasi dan penguatan keamanan siber.

“Dalam visi Presiden RI, yaitu Asta cita, khususnya pada poin kedua, telah dinyatakan dengan jelas bahwa salah satu fokus utama pemerintah adalah meningkatkan konektivitas dan keamanan teknologi informasi dari ancaman siber,” ucapnya.

Lebih lanjut Deputi Pamungkas menyampaikan bahwa BSSN telah berkolaborasi dengan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) dalam pengamanan jaringan dan jasa telekomunikasi nasional berbasis teknologi telekomunikasi dan Kolaborasi Penyusunan Kajian Keamanan 5G. BSSN mendorong setiap Penyelenggara Sistem Elektronik di Indonesia untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan penanganan insiden siber, dengan membentuk Tim Tanggap Insiden Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT), melaksanakan penilaian kematangan keamanan siber dan bergabung pada forum analisis dan berbagi informasi Information Sharing and Analysis Center (ISAC) Nasional.

Hadir pada forum tersebut Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo, Head of Technology APAC GSMA Mr. David Turkington, Narasumber, Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama perwakilan Kementerian/Lembaga, Pelaku Usaha Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia, dan peserta kegiatan GSMA APAC Telecom Cybersecurity Forum.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Deputi Pamungkas menegaskan kembali bahwa keamanan siber bukanlah tanggung jawab satu lembaga (BSSN-red) semata, melainkan merupakan tanggung jawab kita bersama. Di era digital yang saling terhubung ini, ancaman siber tidak mengenal batas institusi, sektor, atau wilayah.

(Ril/Red)

Exit mobile version