Sumbawa Besar, Barometer99.com- Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumbawa pada Senin (2/6), sebagai bagian dari rangkaian kunjungan strategisnya di wilayah Nusa Tenggara Barat, setelah sehari sebelumnya berada di Kabupaten Sumbawa Barat.
Dalam kunjungan tersebut, Pangdam didampingi oleh Danrem 162/Wira Bhakti serta jajaran staf Kodam. Rombongan disambut hangat oleh Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, di Markas Kodim 1607/Sumbawa. Turut hadir menyambut, Dandim 1607/Sumbawa Letkol CZI Eko Cahyo Setiawan, Kajari Sumbawa Hendi Arifin, Wakapolres Kompol Ricky Yuhanda, Wakil Ketua DPRD Sumbawa Zulfikar Demitry, serta Kepala Bulog Zuhri Hanafi.
Salah satu fokus utama dalam kunjungan Pangdam adalah peninjauan lahan seluas 60 hektare yang direncanakan sebagai lokasi pembangunan Pangkalan Batalyon Teritorial di Sumbawa. Pembangunan ini bukan hanya untuk memperkuat pertahanan wilayah, namun juga akan diarahkan untuk membantu masyarakat dalam bidang ketahanan pangan, ekonomi lokal, dan pemberdayaan masyarakat desa.
“Batalyon ini nantinya bukan hanya bertugas di bidang pertahanan, tapi juga akan aktif mendukung masyarakat, terutama di sektor pertanian yang menjadi kekuatan utama masyarakat Sumbawa,” jelas Pangdam.
Selain pembangunan batalyon, Pangdam juga menyoroti pembangunan Solar Dryer Dome (SDD)—fasilitas pengering gabah modern berbasis tenaga surya yang digagas oleh Kementerian Pertahanan sebagai solusi jangka panjang dalam mendukung petani.
Kabupaten Sumbawa saat ini telah memiliki delapan unit SDD dengan kapasitas masing-masing 30 ton, total mampu menampung 240 ton gabah. Fasilitas ini berperan penting dalam menjaga kualitas hasil panen, terutama di tengah ancaman kekeringan yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.
“Fasilitas SDD ini sangat penting agar gabah tidak rusak saat musim kering. Dengan kualitas yang terjaga, harga jual gabah bisa stabil di angka Rp 6.500 per kilogram,” ungkap Pangdam.
Mayjen Piek Budyakto juga mengapresiasi capaian luar biasa Kodim 1607/Sumbawa yang mampu menyerap hasil panen petani hingga 200% dari target. Pencapaian ini turut mengukuhkan NTB sebagai salah satu wilayah lumbung pangan nasional, dengan kontribusi mencapai 19% terhadap cadangan beras nasional.
Sebagai bentuk kelanjutan, Pangdam menyampaikan bahwa TNI AD akan terus memperkuat pendampingan kepada petani—dari hulu ke hilir, mulai dari tahap penanaman, perawatan, hingga pascapanen.
“Masyarakat Sumbawa memiliki kekuatan besar di sektor pertanian dan peternakan. Maka, pendampingan dari TNI AD tidak hanya untuk memastikan produksi beras tetap surplus, tapi juga mendorong kemandirian ekonomi mereka,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi bersama pemerintah daerah dan Kementerian Pertahanan, Pangdam optimis bahwa program ketahanan pangan nasional bisa tercapai lebih cepat, bahkan lebih cepat dari target semula empat tahun menjadi hanya dua tahun.
“Ketahanan pangan adalah misi bersama. Dan dengan sinergi yang kuat antara TNI, pemerintah, dan rakyat, target ini bukan hanya mungkin dicapai, tapi bisa dipercepat,” tutup Mayjen Piek Budyakto.
Kunjungan kerja ini menegaskan komitmen TNI AD dalam memainkan peran aktif tidak hanya dalam pertahanan, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan di daerah. Masyarakat Sumbawa pun menyambut optimisme ini dengan antusias, menaruh harapan besar pada hadirnya TNI dalam kehidupan ekonomi dan sosial mereka. (Af)