Berita  

Aliansi Aktivis Lombok Bersatu Balas Blokade Poto Tano dengan Aksi Massal di Pelabuhan Kayangan Esok

Barometer99, Lombok Timur-NTB- Ketegangan meningkat di Nusa Tenggara Barat menjelang rencana aksi blokade Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat, oleh sekelompok pihak yang mengatasnamakan Komite Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa.

Sebagai respons, Aliansi Aktivis Lombok Bersatu secara tegas menyatakan penolakan terhadap segala bentuk pemblokiran aktivitas pelabuhan dan mengancam akan menggelar aksi tandingan besar-besaran di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur.

Dalam surat pemberitahuan resmi yang ditujukan kepada Kapolres Lombok Timur, aliansi yang terdiri dari berbagai organisasi masyarakat sipil ini menyampaikan bahwa aksi blokade di Poto Tano dinilai berlebihan dan mengganggu kepentingan publik, terutama akses logistik, ekonomi, dan layanan darurat antara Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.

BACA JUGA :  Buka Sidang Ke-144 IPU, Presiden Jokowi Dorong Mobilisasi Pendanaan Untuk Atasi Perubahan Iklim

“Aksi yang menghambat pelabuhan sangat berpotensi merugikan masyarakat secara luas. Dari sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga distribusi bantuan dan kebutuhan pokok akan terganggu,” demikian pernyataan sikap yang ditandatangani Koordinator Umum Aliansi Aktivis Lombok Bersatu, Lalu Iswan Muliadi.

Aliansi ini menyatakan siap menggelar aksi balasan jika blokade tetap dilakukan. Aksi tersebut direncanakan berlangsung mulai 17 Mei 2025 dengan lokasi utama di Pelabuhan Kayangan.

Mereka akan menjaga tujuh titik kunci jalur logistik Pulau Sumbawa dan memblokir pengiriman dari arah sebaliknya menuju Mataram.

BACA JUGA :  Jaga Ketahanan Pangan Anggota Satgas Yonif 144/JY Panen Padi Darat Bersama Warga Di Perbatasan

“Jika aksi blokade di Poto Tano tetap dilakukan, kami akan lumpuhkan semua kegiatan di Pelabuhan Kayangan dan menghentikan seluruh transportasi dari Sumbawa ke Lombok,” tegas Iswan.

Dalam aksi tersebut, diperkirakan akan melibatkan hingga 2.000 orang massa dengan dukungan orator dari 11 organisasi, termasuk Forum Peduli Daerah NTB (FPD NTB), SBMI, AMAN NTB, Jangkarnas, dan lainnya. Mereka juga akan membawa mobil komando, sound system, spanduk, serta pamflet sebagai alat kampanye.

Meskipun mendukung pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, Aliansi Aktivis Lombok Bersatu menekankan bahwa penyampaian aspirasi harus dilakukan tanpa merugikan kepentingan publik.

BACA JUGA :  1.223 Personil Gabungan Amankan Gelaran Arema FC VS PSIS Semarang di Kanjuruhan Malang

Mereka mendesak aparat keamanan dan APH untuk bertindak tegas terhadap pelaku blokade yang dinilai melanggar hukum dan mencederai semangat persatuan masyarakat NTB.

Aksi tandingan ini menandai babak baru dalam dinamika sosial-politik di NTB, menunjukkan bahwa isu pemekaran daerah dapat memicu polarisasi tajam di tengah masyarakat bila tidak dikelola dengan bijak.

Namun untuk diketahui, aksi blokade jalan di Poto Tano sudah usai sejak Kamis (15/5/2025), setelah masa aksi mendapat jaminan dari Wakil Bupati Sumbawa, Anggota DPRD NTB Komisi I, DPR RI dan Menteri Hukum, bahwa PPS akan dikawal bersama hingga tuntas. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *