Barometer99.com – Hari ini, saya menerima kunjungan sekaligus melakukan Bilateral Meeting dan Penandatanganan Financial Close atau tahapan pemenuhan pembiayaan untuk proyek PLTP Muara Laboh bersama Bapak Fumio Kishida, Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang, di Kantor Kemenko Perekonomian.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Jepang, Bapak Shigeru Ishiba. Dalam pertemuan bilateral ini, kedua pihak menegaskan kembali pentingnya kemitraan antara Indonesia dan Jepang untuk menciptakan masa depan yang hijau, adil, berketahanan, dan berkelanjutan di tengah dinamika ekonomi global.
Dari aspek hubungan perdagangan dan investasi, kedua negara menunjukkan peningkatan kerja sama yang signifikan. Pada tahun 2024, volume perdagangan bilateral mencapai USD 35 miliar, sementara investasi Jepang di Indonesia tercatat sebesar USD 3,5 miliar, meningkat 52% dibandingkan tahun 2021. Jepang kini menjadi sumber investasi terbesar keenam di Indonesia, dengan lebih dari 12.000 proyek di berbagai sektor strategis.
Indonesia sangat menghargai komitmen dan kepemimpinan Jepang dalam pembangunan berkelanjutan, terutama dalam inisiatif seperti AZEC dan kerja sama bilateral lainnya. Pertumbuhan yang luar biasa ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk membina kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan, membuka jalan bagi kesejahteraan bersama.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan seremoni penandatanganan yang melibatkan PT Supreme Energy Muara Laboh dan Japan Bank for International Cooperation sebagai langkah penting dalam pengembangan PLTP Muara Laboh. Proyek pembangkit energi bersih ini diharapkan akan beroperasi secara komersial pada kuartal pertama tahun 2027.
Selain itu, Pemerintah terus mendorong percepatan ‘debottlenecking’ beberapa proyek AZEC, seperti proyek Legok Nangka Waste-to-Energy, Sustainable Aviation Fuel, PLTP Sarulla, dan Proyek Jaringan Transmisi Jawa – Sumatera, untuk memastikan kesiapan menuju tahap komersialisasi.
Redaksi