Berita  

Akibat Mal Praktek, Tangan Balita 14 Bulan Terancam Diamputasi

Barometer99, Mataram-NTB- Seorang balita berusia 14 bulan bernama Arumi terancam kehilangan tangan kanannya setelah diduga menjadi korban malapraktik di Puskesmas Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Arumi kini tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB, Mataram, dengan kondisi yang semakin memprihatinkan.

Dokter yang menangani Arumi telah merekomendasikan amputasi tangan kanan untuk mencegah penyebaran infeksi. “Berdasarkan hasil laboratorium, infeksinya sudah parah. Agar tidak menjalar ke organ lain, dokter menyarankan amputasi,” ujar ayah Arumi, Andika, Kamis (24/4/2025).

Andika mengaku sempat meminta penundaan operasi sejak hasil laboratorium keluar pada Selasa (21/4/2025). Ia masih berharap keajaiban akan datang. “Saya minta waktu dua sampai tiga hari. Ingin bermusyawarah dengan keluarga dulu,” ucapnya lirih.

BACA JUGA :  Dewan Tanggapi Kasus DAK Jadi Sorotan Publik, Komisi V DPRD NTB Akan Gelar Rapat Dengar Pendapat Dengan Mitra Kerja 

Menurut Andika, kondisi Arumi tak menunjukkan perbaikan. Infus pun kini dipasang di dada karena tangan dan kaki tidak lagi memungkinkan untuk dipakai. “Tidak ada perkembangan. Infus dipindahkan ke dada,” tambahnya.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Bima pada Senin (21/4/2025). Polisi menyelidiki dugaan malapraktik setelah keluarga Arumi kecewa atas tindakan perawat Puskesmas Bolo yang memasang infus hingga menyebabkan pembengkakan dan nanah di tangan anak mereka.

BACA JUGA :  Jumat Berkah, Satgas Yonarmed 1 Kostrad Gelar Pelayanan Kesehatan Keliling dan Bagikan Bubur

“Padahal awalnya hanya batuk dan demam. Tapi setelah infus dipasang, tangan anak itu bengkak dan bernanah,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bima, AKP Abdul Malik.

Pihak Puskesmas Bolo tidak menampik adanya laporan tersebut. Kepala Puskesmas, Nurjanah, menyatakan siap kooperatif jika diperlukan. “Kami menghormati keputusan keluarga. Jika dipanggil untuk dimintai keterangan, kami akan hadir,” ujarnya.

BACA JUGA :  Peran Penting Kepala Kampung Wujudkan Keamanan Wilayah

Nurjanah menyebut dirinya telah menjenguk Arumi saat dirawat di RSUD Sondosia dan menyampaikan empati mendalam. “Kami mendoakan agar korban segera diberi kesembuhan,” tutupnya. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *