Berita  

Miris! Siswi SMP di Lombok Utara Jadi Korban Pencabulan

Barometer99, Lombok-NTB- Miris, anak dibawah umur di Lombok Utara menjadi korban pencabulan. Peristiwa Pencabulan terhadap anak dibawah umur tersebut terduga pelaku merayunya dengan diiming-imingi dengan uang.

Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta, melalui Kasat Reskrim Polres Lombok Utara AKP Punguan Hutaean, membenarkan peristiwa pencabulan terhadap anak dibawah umur.

“Pelaku diduga telah melakukan perbuatan cabul sebanyak tiga kali di rumah pelaku dengan cara mengiming-imingi sejumlah uang kepada korban untuk melakukan pencabulan tersebut,” tutur Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, Senin, 3 Februari 2025.

BACA JUGA :  Pangdam XII/Tpr Ikuti Rakornas Penanggulangan Bencana 2022

Kendati peristiwa nahas yang minimpa Bunga, (12 Tahun korban, red) yang masih statusnya sebagai seorang pelajar siswi sekolah menengah pertama (SMP) meninggalkan luka mendalam bagi korban. Pasalnya, kasus tersebut sudah mencoret masa depannya.

Aksi bejat pelaku sebut saja LJ, 34 tahun, diduga mencabuli siswi masih statusnya masih SMP sebanyak tiga kali kini pihak kepolisian Lombok Utara menciduknya terkait tindak pidana pencabulan.

BACA JUGA :  Dorong Produktivitas Pelaku UMKM Perempuan di Melawi, PLN Gelar Pelatihan Keterampilan Usaha

Peristiwa Pencabulan tersebut, Kasat Reskrim mengatakan, pelaku melakukan pencabulan dalam kurun waktu dari bulan Desember 2024 hingga Januari 2025 terhadap korban berinisial Bunga.

“Terhadap korban sudah kami lakukan upaya visum et revertum guna mengetahui atas apa yang telah di alami korban atas dugaan tindak pidana yang di duga dilakukan oleh terduga pelaku LJ.

Ia juga mengatakan, setelah dilakukan serangkaian penyelidikan dan telah di lakukan gelar perkara maka kasus ini sudah di tingkatkan penanganannya ke tahap penyidikan dan terduga pelaku LJ sudah di tetapkan sebagai tersangka dan telah diamankan di Rutan Polres Lombok Utara.

BACA JUGA :  250 Personel Polri-TNI Dibekali Pelatihan Penanganan Karhutla, Kapolda Sumsel : Kita Pedomani Inpres No 3 Tahun 2020. PALEMBANG - Sebanyak 200 personel Polri dan 50 personel TNI mulai menjalani latihan penanganan karhutla secara teori dan praktek, selama 3 hari dengan instruktur dari Manggala Agni, dikomplek Jakabaring kota Palembang. Pelatihan dibuka secara resmi oleh Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi di aula Griya Agung Kamis (25/7/2024) dan dihadiri Ketua DPRD Provinsi Sumsel Dr Hj R A Anita Noeringhati, SH MH, Kapolda Irjen A Rachmad Wibowo, Kajati Sumsel DR Yulianto SH MH, Ketua Pengadilan Tinggi DR Moch Eka Kartika EM SH MHum, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, Kepala BPBD Aksoni SE MM, Kepala Balai PPIKLH Ferdian Krisnanto serta undangan lainnya. Pj Gubernur Sumsel dalam amanatnya menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada pihak yang menginisiasi diselenggarakannya kegiatan pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, dan penanganan karhutla yang melibatkan semua stakeholder, baik dipemerintah pusat maupun pemerintah daerah bahkan dari dunia usaha ataupun pihak swasta. “Sebagaimana kita ketahui bahwa musim kemarau tahun 2024 ini dipengaruhi La Nina seperti yang disampaikan oleh Badan Meteorologi dan Klimatologi, kondisi ini sebenarnya merupakan kabar baik bagi kita semua karena dengan pengaruh La Nina walaupun di musim kemarau masih akan terdapat hujan. “Dengan adanya hujan menyebabkan kondisi lahan menjadi basah dan potensi kebakaran akan menjadi berkurang. Tapi ini secara teori, tetapi faktanya beberapa hari kemarin kita mendapatkan informasi dibeberapa titik di wilayah Provinsi Sumatera Selatan telah terjadi kebakaran lahan yang cukup mengkhawatirkan seperti terjadi di Kabupaten Ogan Ilir, PALI, OKI dan Kabupaten Musi Banyuasin,” ujarnya. Menurutnya upaya mitigasi perlu ditingkatkan seperti kegiatan sosialisasi, patroli dan pemadaman dini untuk mencegah makin meluasnya kebakaran hutan dan lahan. “Karena jika tidak ditangani secara dini, maka potensi penyebaran luas kebakaran dengan kondisi lahan yang kering, keterbatasan sumber air serta akses yang sulit untuk mobilisasi peralatan dan personil membuat api akan semakin cepat meluas dan akan lebih sulit untuk dipadamkan,” tuturnya. Gubernur mengingatkan kebakaran hutan dan lahan merupakan ancaman serius bagi lingkungan dan masyarakat. Setiap tahun, dihadapkan pada tantangan besar untuk mengatasi bencana karhutla dan dampaknya yang sangat luas, kerusakan ekosistem, kerugian ekonomi, gangguan kesehatan masyarakat hingga berdampak pada kerusakan lingkungan seperti terjadinya perubahan iklim, emisi gas rumah kaca, kelangkaan biodiversitas dan sumber daya air yang saat ini menjadi salah satu issue penting internasional. “Oleh karenanya perlu ditegaskan kembali agar kita dapat mengendalikan dan menjaga hutan dan lahan kita dari kebakaran hutan dan lahan. Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan,” tandasnya. Dirinya berharap melalui pelatihan yang dilaksanakan, petugas mampu memahami penyebab dan karakteristik kebakaran hutan dan lahan, mampu menguasai teknik pencegahan dan pemadaman kebakaran secara efektif, mampu meningkatkan kemampuan koordinasi dan komunikasi dalam penanganan karhutla serta mampu memahami aspek hukum dan regulasi terkait pengendalian karhutla. “Saya berharap seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh sungguh dan aktif. Ilmu dan keterampilan yang Anda dapatkan akan sangat berharga dalam upaya kita bersama melindungi hutan dan lahan dari ancaman kebakaran.Ingatlah bahwa tugas kita tidak hanya memadamkan api, tetapi juga melakukan upaya pencegahan, oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat juga menjadi bagian penting dari tugas kita. Semoga pelatihan ini membawa manfaat bagi kita semua dan dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat,” harapnya. Sementara itu Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo mengatakan pihaknya yang meminta pelatih dari ahlinya pemadaman kebakaran hutan dan lahan dari Manggala Agni yang Langsung dibawah ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Untuk peralatan alhamdulillah sudah kami lengkapi ada alat pelindung diri kemudian juga ada peralatan pompa seperti yang tadi sudah kita lihat bersama,” ujarnya. Irjen Rachmad Wibowo menyebut, dengan adanya tambahan kekuatan 250 personel yang dilatih tersebut, nantinya akan ada kekuatan berjumlah 490 personel pemadam karhutla di Sumsel (240 personel dari Manggala Agni). Rachmad Wibowo mengingatkan Intruksi Presiden No 3 tahun 2020 tentang penanggulangan Karhutla yang disebut melibatkan 28 Kementerian lembaga hingga unsur terbawah para Bupati dan Walikota

Kasat Reskrim juga menambahkan
terhadap terduga pelaku LJ patut di duga telah melakukan perbuatan cabul dan di sangkakan dengan Pasal 76 D Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (Red).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *