JATIM //BAROMETER99.COM/ Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan pemerintah, Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Susilo, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Jogorogo di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (13/11/2024).
Kunjungan ini, bertujuan untuk melakukan study tiru dan memberikan motivasi kepada Perhutani dalam mengembangkan Agroforestry Multi Usaha Kehutanan (MUK) untuk membangun hutan yang berkelanjutan.
Dalam kunjungan tersebut, Mayjen TNI Susilo disambut oleh Bpk Andi Adrian Hidayat, S.P (Administratur Perhutani KPH Ngawi), Bapak Hariyanto, M.Pd (Direktur CV Hargo Dumilah Group) dan jajaran Staf Perhutani serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Mayjen TNI Susilo menyampaikan apresiasi atas upaya KPH Jogorogo dalam menerapkan konsep Agroforestry Multi Usaha Kehutanan (MUK) yang mengintegrasikan pengelolaan hutan dengan pertanian menjadi satu tempat.
“Inovasi ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas lahan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan hutan,” ujar Mayjen TNI Susilo.
Lanjutnya, dengan adanya kerjasama antara TNI (Kostrad) dan Perhutani melalui pendampingan Yonarmed 12, diharapkan konsep Agroforestry Multi Usaha Kehutanan (MUK) dapat semakin berkembang dan menjadi percontohan bagi KPH lain di seluruh Indonesia.
“Kita harus terus berinovasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan hutan dan mendukung ketahanan pangan nasional, dan Kostrad akan hadir,” pungkas Mayjen TNI Susilo.
Selain memberikan motivasi, Mayjen TNI Susilo juga memerintahkan kepada Yonarmed 12/AY untuk melaksanakan program pendampingan kepada Perhutani setempat. Program ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara TNI dan Perhutani dalam mewujudkan hutan yang berkelanjutan serta mendukung ketahanan pangan nasional sesuai dengan program pemerintah.
Kunjungan tersebut juga diisi dengan bertukar gagasan antara Mayjen TNI Susilo dan jajaran Perhutani, mengenai tantangan dan peluang dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Banyak masukan dan ide inovatif yang dihasilkan dari diskusi ini, yang diharapkan dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan hutan di KPH Jogorogo Ngawi. (*)
