Berita  

Nurjanah Kepala PKM Bolo Tanggapi Pasien Gawat Darurat Diangkut Pick Up

Barometer99, Bima-NTB- Kepala Puskesmas Bolo menanggapi seorang pasien gawat darurat di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), harus dirujuk ke RSUD Bima menggunakan mobil pick up.

Pasien laki-laki itu diduga ditolak oleh Puskesmas Bolo dan RSUD Sondosia sehingga tidak diangkut menggunakan mobil ambulans.

Kepala Puskesmas Bolo Nurjanah pada saat dikonfimasi oleh media melalui pesan whatsappnya membenarkan peristiwa tersebut. “Pasien datang dengan menggunakan pick up di PKM Bolo di bagian UGD pada Hari selasa tanggal 23-04-2024 pukul 19.40. Salah satu keluarga pasien di terima oleh petugas Miska dan Sarafiah di bagian UGD di mana kondisi ruangan Full”, tuturnya.

Lanjut Nurjanah, pasien masih di atas pick up, mengingat kondisi daya tampung UGD pada saat itu tidak memungkinkan pasien di tempatkan di tempat tidur dan atas pertimbangan agar segera mendapatkan pelayanan.

Kendati demikian, menurutnya, seperti yang sudah biasa di kerjakan dan sesuai dengan prosedur yang ada dan mengingat masih di wilayah kerja kecamatan Bolo Pasien di arahkan untuk mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit Sondosia, tanpa melalui proses rujukan.

“Kalau melewati proses rujukan pasien harus di rawat dulu di Puskesmas”,kata Nurjanah Kepala Puskesmas Bolo pada saat dikonfimasi oleh media melalui pesan whatsappnya, Kamis, 24/4/24.

Atas peristiwa kejadian tersebut, menurutnya akan menjadi catatan penting dan harus menjadi bahan edukasi kedepannya.

“Masyarakat kalau sakit jangan tunggu parah baru ke fasilitas kesehatan agar antisipasi kegawatdaruratan dapat di kurangi dengan mendapatkan pelayanan rawat jalan”, terangnya.

Dikatakannya juga, sesuai dengan ketentuan yang ada, pasien atau keluarga tidak memiliki kewenangan untuk menentukan seorang pasien layak di rujuk atau tidak, kewenangan itu mutlak kewenangan medis.

“Jadi sangat tidak memungkinkan pasien datang ke Puskesmas langsung meminta rujukan”, pungkasnya.

Rujukan tersebut, dikatakannya juga, di keluarkan ketika puskesmas tidak mampu melayani pasiennya, berarti setidaknya harus di periksa dan di layani dulu oleh Puskesmas baru keluar rujukannya.

Kasus ini viral dan menjadi buah bibir masyarakat, karena seorang pasien yang sedang gawat darurat harus dirujuk ke RSUD bima menggunakan mobil pick up.

Dilansir dari media detikBali, Pasien gawat darurat dirujuk ke RSUD Bima menggunakan mobil pick up itu diketahui dari video yang diunggah oleh akun Facebook @Nawir. Pasien bernama Rangga yang mengidap penyakit autoimun itu adalah ipar Nawir.

“Rujuk pribadi pakai mobil pick up ke rumah sakit umum (RSUD) Bima,” ucap Nawir dalam unggahnya yang dikutip detikBali, Selasa (23/4/2024).

Melalui unggahan itu, Nawir menceritakan sebelum iparnya dirujuk ke RSUD Bima menggunakan mobil pick up, ia sempat mendatangi Puskesmas Bolo. Di sana, dia meminta surat rujukan agar iparnya dilarikan ke RSUD Bima menggunakan mobil ambulans.

“Namun pihak puskesmas mengatakan ruangan ful, sehingga disarankan agar dibawa ke RSUD Sondosia,” imbuh warga Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, dikutip dari media detikBali, Kamis, 24/4/24.

Setelah sampai di RSUD Sondosia, ia kembali meminta surat rujukan. Namun, Nawir melanjutkan, petugas RSUD Sondosia menolaknya dengan alasan ada satu pasien yang harus menunggu sampai berjam-jam karena terbatasnya ranjang untuk pasien di RSUD Bima.

“Tapi katanya kalau pergi (rujukan) secara pribadi akan langsung dilayani oleh rumah sakit,” ujar Nawir.

Nawir menegaskan dirinya mendatangi Puskesmas Bolo dan RSUD Sondosia agar iparnya dibantu mobil ambulans. Sampai berita ini ditulis, pihak Puskesmas Bolo dan RSUD Sondosia Bima belum memberikan keterangan. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *