Tahun Kedua Terapkan Kurikulum Merdeka, Ini Yang Dilakukan MTsN 2 Palembang

Siswa Siswi MTsN 2 Palembang saat melaksanakan praktek mata pelajaran Olah Raga, (foto.Yon)

PALEMBANG – Barometer99.com,- Kepala sekolah MTS Negeri 2 Palembang Dra. Nuraini Farida, M.Si., didampingi Waka Kurikulum Purwanto menyebutkan bahwa sekolah yang dipimpinnya sudah menerapkan sistem kurikulum merdeka belajar sejak tahun 2022.

“Jadi di Mts Negeri 2 ini kita sudah menerapkan sistem kurikulum merdeka belajar di dua level kelas 7 dan kelas 8, yang kelas 9 masih kurikulum 13,”katanya saat di sambangi dikantornya, Rabu (26/07/2023).

Yang membedakan antara Kurikulum merdeka belajar dengan kurikulum 2013 (K13) hanya jam pelajarannya saja.

“Untuk penguatan kurikulumnya yang membedakan strukturnya jadi kalau kurikulum merdeka perminggunya 38 jam pelajaran (JP) perminggunya, sedangkan untuk Kurikulum 2013 (K13) 46 jam pelajaran perminggunya,”ucapnya.

Baca juga : Perluas Pasar Produk UMKM, Pemprov Sumsel Gelar Sumsel Expo 2023 di Yogyakarta

Akan tetapi, Kurikulum merdeka belajar memiliki Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Berhubung dimadrasah jadi ada tambahan profil belajar Rahmatin Billalamin.

Dra. Nuraini Farida, M.Si., Kepala Sekolah MTsN 2 Palembang, (foto.Yon)

“Untuk itu satu tahun pemerintahan itu mengamanahkan kepada sekolah menengah pertama baik itu madrasah maupun di SMP itu tiga project jadi dalam satu tahun harus menyelesaikan tiga project hanya waktunya diserahkan kesatuan pendidikan masing-masing,”ujarnya.

Baca juga : Wagub Mawardi Yahya Buka Pameran Nasional Senjata Tradisional Nusantara

Kemudian, di MTs sendiri sudah dikelompokkan sesuai dengan kemampuan peserta didik. Namun tidak dibeda-bedakan dalam pembelajaran jadi semua siswa mendapatkan pelajaran yang sama hanya saja lebih ditonjolkan sesuai kelompoknya.

“Kita disini dikelompokkan menjadi enam kelompok, Kelas Bahasa, Kelas IPA, Kelas Matematika, Kelas IPS, Kelas Riset, dan Kelas Tahfiz,”paparnya.

Dijelaskannya sistem pembelajaran ini akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dengan kurikulum ini, dapat membantu guru untuk memilih berbagai perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

“Alhamdulillah di merdeka belajar ini diberikan keleluasaan kepada pendidik dan kepada peserta didik mengeksflor untuk mengembangkan bakat,”jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa perserta didik di tahun 2022 sampai dengan saat ini tidak pernah mengeluh. Justru lebih fokus menerima pelajaran dan bakat yang ada didiri anak semakin menonjol.

“Alhamdulillah kemarin baru satu level di kelas 7 dan sekarang naik di kelas 8, Alhamdulillah tidak ada keluhan mereka enjoy dan khususnya untuk pelaksanaan project itu muncul yang profil belajar Pancasila seperti gotong royong, mereka berpikirnya kritis, kreatif dan mandiri,”pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *