Korban Meninggal Dunia, Pelaku Penusukan Pelajar Berhasil Ditangkap Polsek Pedamaran Polres OKI

Barometer99– OKI- Tim Macan Komering Polsek Pedamaran Polres Ogan Komering Ilir (OKI) tak butuh waktu lama, telah berhasil menangkap pelaku penganiayaan yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia, terjadi pada minggu (8/1/2023) malam.

Menurut Kasat Reskrim Polres OKI AKP Jatrat Tunggal RWP didampingi Kasi Humas AKP Agus dan Kapolsek Pedamaran IPTU M. Jimmy Andry, Selasa (10/1/2023), bahwa pelaku ditangkap saat mencoba melarikan diri.

Kronologi aksi penganiayaan yang telah dilakukan oleh pelaku Ican ini terjadi pada minggu (8/1/2023) sekira pukul 20.30 WIB, di Desa Menang Raya Kecamatan Pedamaran. Korbannya Eki (18), pelajar yang merupakan warga setempat.

“Saat itu korban bersama temannya yang bernama Gio mendatangi rumah pacarnya bernama Tiara. Setibanya di lokasi, korban langsung mengobrol dengan pacarnya. Setelah itu datanglah pelaku Ican dan berkata kepada korban, ‘kalau mau datang kesini sendirian saja tidak usah mengajak teman’,” terang Kasat.

Kemudian dijawab korban dan berkata ‘iya sudah kami nih datang baik-baik tidak usah mau ribut’. Lanjut Kasat, setelah itu pelaku langsung mengambil sebilah pisau yang ada di pinggangnya, dan menusuk korban di bagian dada sebelah kanan.

“Setelah itu menusuk lagi di lengan atas sebelah kiri, lalu korban langsung terkapar dan berlumuran darah. Kemudian korban langsung dibawa ke RSUD kayuagung. Dan setiba di rumah sakit, korban  dinyatakan telah meninggal dunia,” ujar Kasat.

Lanjut, saat tim Macan Komering Polsek Pedamaran mendapatkan informasi bahwa pelaku lari ke Palembang, sehingga tim langsung berangkat kesana Kemarin, Senin (9/1/2023) sekitar pukul 12.00 WIB.

Setibanya di Palembang, tim yang dipimpin Kapolsek Pedamaran IPTU M. Jimmy Andry dan Ps Kanit Reskrim Aipda Erica Apriady langsung mencari pelaku. Dimana saat itu pelaku sedang ada di dalam mobil di bawah Jembatan Ampera.

“Lalu pelaku Ican (24), warga Desa Menang Raya Kecamatan Pedamaran ini langsung diamankan. Selanjutnya oleh Tim Macan Komering Polsek Pedamaran dibawa ke Polres OKI untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” tandas Kasat.

Sementara itu, Kapolsek Pedamaran IPTU M. Jimmy Andry menambahkan, pelaku ini emosi lantaran cemburu. Karena merasa datangnya korban bersama Gio ke rumah tersebut, dengan tujuan mendekatkan temannya ke kakak perempuan dari Tiara.

“Jadi Tiara ini ada kakak perempuan, nah kakaknya itu disukai oleh pelaku. Padahal, tidak begitu. Korban tidak ada niat seperti apa yang dirasa oleh pelaku. Namun karena terbakar api cemburu terjadilah peristiwa penganiayaan tersebut,” kata Kapolsek.

BACA JUGA :  250 Personel Polri-TNI Dibekali Pelatihan Penanganan Karhutla, Kapolda Sumsel : Kita Pedomani Inpres No 3 Tahun 2020. PALEMBANG - Sebanyak 200 personel Polri dan 50 personel TNI mulai menjalani latihan penanganan karhutla secara teori dan praktek, selama 3 hari dengan instruktur dari Manggala Agni, dikomplek Jakabaring kota Palembang. Pelatihan dibuka secara resmi oleh Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi di aula Griya Agung Kamis (25/7/2024) dan dihadiri Ketua DPRD Provinsi Sumsel Dr Hj R A Anita Noeringhati, SH MH, Kapolda Irjen A Rachmad Wibowo, Kajati Sumsel DR Yulianto SH MH, Ketua Pengadilan Tinggi DR Moch Eka Kartika EM SH MHum, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, Kepala BPBD Aksoni SE MM, Kepala Balai PPIKLH Ferdian Krisnanto serta undangan lainnya. Pj Gubernur Sumsel dalam amanatnya menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada pihak yang menginisiasi diselenggarakannya kegiatan pelatihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, dan penanganan karhutla yang melibatkan semua stakeholder, baik dipemerintah pusat maupun pemerintah daerah bahkan dari dunia usaha ataupun pihak swasta. “Sebagaimana kita ketahui bahwa musim kemarau tahun 2024 ini dipengaruhi La Nina seperti yang disampaikan oleh Badan Meteorologi dan Klimatologi, kondisi ini sebenarnya merupakan kabar baik bagi kita semua karena dengan pengaruh La Nina walaupun di musim kemarau masih akan terdapat hujan. “Dengan adanya hujan menyebabkan kondisi lahan menjadi basah dan potensi kebakaran akan menjadi berkurang. Tapi ini secara teori, tetapi faktanya beberapa hari kemarin kita mendapatkan informasi dibeberapa titik di wilayah Provinsi Sumatera Selatan telah terjadi kebakaran lahan yang cukup mengkhawatirkan seperti terjadi di Kabupaten Ogan Ilir, PALI, OKI dan Kabupaten Musi Banyuasin,” ujarnya. Menurutnya upaya mitigasi perlu ditingkatkan seperti kegiatan sosialisasi, patroli dan pemadaman dini untuk mencegah makin meluasnya kebakaran hutan dan lahan. “Karena jika tidak ditangani secara dini, maka potensi penyebaran luas kebakaran dengan kondisi lahan yang kering, keterbatasan sumber air serta akses yang sulit untuk mobilisasi peralatan dan personil membuat api akan semakin cepat meluas dan akan lebih sulit untuk dipadamkan,” tuturnya. Gubernur mengingatkan kebakaran hutan dan lahan merupakan ancaman serius bagi lingkungan dan masyarakat. Setiap tahun, dihadapkan pada tantangan besar untuk mengatasi bencana karhutla dan dampaknya yang sangat luas, kerusakan ekosistem, kerugian ekonomi, gangguan kesehatan masyarakat hingga berdampak pada kerusakan lingkungan seperti terjadinya perubahan iklim, emisi gas rumah kaca, kelangkaan biodiversitas dan sumber daya air yang saat ini menjadi salah satu issue penting internasional. “Oleh karenanya perlu ditegaskan kembali agar kita dapat mengendalikan dan menjaga hutan dan lahan kita dari kebakaran hutan dan lahan. Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan,” tandasnya. Dirinya berharap melalui pelatihan yang dilaksanakan, petugas mampu memahami penyebab dan karakteristik kebakaran hutan dan lahan, mampu menguasai teknik pencegahan dan pemadaman kebakaran secara efektif, mampu meningkatkan kemampuan koordinasi dan komunikasi dalam penanganan karhutla serta mampu memahami aspek hukum dan regulasi terkait pengendalian karhutla. “Saya berharap seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan sungguh sungguh dan aktif. Ilmu dan keterampilan yang Anda dapatkan akan sangat berharga dalam upaya kita bersama melindungi hutan dan lahan dari ancaman kebakaran.Ingatlah bahwa tugas kita tidak hanya memadamkan api, tetapi juga melakukan upaya pencegahan, oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat juga menjadi bagian penting dari tugas kita. Semoga pelatihan ini membawa manfaat bagi kita semua dan dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat,” harapnya. Sementara itu Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo mengatakan pihaknya yang meminta pelatih dari ahlinya pemadaman kebakaran hutan dan lahan dari Manggala Agni yang Langsung dibawah ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Untuk peralatan alhamdulillah sudah kami lengkapi ada alat pelindung diri kemudian juga ada peralatan pompa seperti yang tadi sudah kita lihat bersama,” ujarnya. Irjen Rachmad Wibowo menyebut, dengan adanya tambahan kekuatan 250 personel yang dilatih tersebut, nantinya akan ada kekuatan berjumlah 490 personel pemadam karhutla di Sumsel (240 personel dari Manggala Agni). Rachmad Wibowo mengingatkan Intruksi Presiden No 3 tahun 2020 tentang penanggulangan Karhutla yang disebut melibatkan 28 Kementerian lembaga hingga unsur terbawah para Bupati dan Walikota

Untuk kakak perempuan Tiara sendiri, jelas Kapolsek lagi, menurut informasinya tidak suka dengan pelaku, namun tetap menjaga hubungan baik. Bahkan orangtuanya, sudah menganggap pelaku seperti keluarga mereka sendiri.

Atas perbuatannya, kini pelaku disangkakan Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau 351 Ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara paling lama 20 tahun.

“Dan Pasal 388 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. Sedangkan Pasal 351 Ayat (3) jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana paling 7 tahun,” tutup Kasat. (*)

#poldasumsel #humaspoldasumsel #polresoki #polsekpedamaran

Editor: Msa
Exit mobile version