Dosen Ilmu Politik Unesa: Subsidi BBM Harus Tepat Sasaran, Fokus dan Terukur

Surabaya,- Menanggapi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah resmi naik per tanggal 3 September 2022. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Surabaya menggelar diskusi publik pada hari Sabtu (10/9/2022), di Parikesit Griya Dahar & Ngopi, Jl. Ketintang Madya No.171, Karah-Surabaya.

Dalam diskusi kali ini, mahasiswa mengangkat tema ‘Mengkaji Kebijakan Pemerintah Dalam Kenaikan Harga BBM Bersubsidi’.

Kegiatan ini juga mengundang Dr. Moch Mubarok Muharam selaku Dosen Ilmu Politik Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

BACA JUGA :  Respon Cepat Tim Kesehatan Satgas Yonif Raider 321/GT/13/1 Kostrad Memberikan Pertolongan Pertama Warga Distrik Yigi

Dr. Moch Mubarok menyampaikan, sebagai akademisi baik dosen maupun mahasiswa tidak harus turun ke jalan / demo, diskusi seperti ini juga bagian dari langkah pencerdasan bagi kita semua.

“Saya berpesan kepada peserta khususnya mahasiswa yang hadir, agar mampu bersikap kritis dan mencermati isu-isu yang berkembang,” pintanya.

“Kita berharap adik-adik mahasiswa bisa berperan aktif dalam diskusi ini, serta tidak simpang siur dalam menangkap suatu isu,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Empat Tersangka Korupsi Masker Ditahan, Polresta Mataram Kejar Dua Nama Lain Termasuk Mantan Wabup

Mubarok juga mengatakan, adanya kenaikan harga BBM tentunya berdampak ke berbagai sektor mulai dari ekonomi hingga dampak sosial. Selain itu, harga kebutuhan pokok akan naik, serta akan berdampak pada hilangnya pekerjaan masyarakat pula.

“Kalau mahasiswa sudah diam dan tidak kritis, maka kehancuran negeri ini tinggal menunggu waktu,” tandasnya.

Dengan adanya kebijakan pemerintah yang baru ini, lanjut Mubarok, saya berharap pemerintah lebih fokus pada bagaimana BBM subsidi terukur dan tepat sasaran.

BACA JUGA :  Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns Bersama Warga Gotong Royong Bersihkan Saluran Irigasi Di Perbatasan

“Pertamina harus mampu mengendalikan subsidi BBM, sehingga tepat sasaran ke masyarakat yang membutuhkan, karena menurut pendapat saya pendistribusian subsidi bbm yang lalu 80% salah sasaran,” pungkasnya. (Abii)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *