PT TSI Libatkan Dinas Perkebunan Dorong Percepatan Sertifikasi ISPO 

Barometer99- PALEMBANG,- Program sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) telah berjalan selama 10 tahun lamanya di Indonesia. Dari total luas areal perkebunan di Sumsel yang mencapai 2,8 juta ha, perkebunan yang bersertifikat ISPO baru mencapai (25%) atau 700 ribu ha.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan provinsi Sumsel Ir. Agus Darwa M.Si saat menjadi Pembicara di Percepatan Sertifikasi ISPO yang digelar oleh PT TSI.

“Sertifikasi ISPO sudah dimulai sejak 2011 akan tetapi tidak mudah akan dilakukan secara bertahap karena di Indonesia perkebunannya cukup luas untuk Sumsel saja sekitar 2,8 juta,”katanya.

Sedangkan untuk perkebunan kelapa sawit saja sekitar 1,2 jt ha maka untuk sertifikasi bukan hal mudah. “Untuk Sumsel saja luas perkebunan kelapa sawit sekitar 1,2 jt ha,”katanya.

Ir. Agus Darwa M.Si., Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel saat di Wawancarai. (Foto.Yon)

Inilah tujuan sosialisasi dilakukan agar seluruh perusahaan termasuk petani juga arah di sertifikasi karena ini tuntutan Nasional. “Kami berharap 2024 ini semuanya sudah di ISPO semua,”harapnya.

Menurutnya keuntungan dari sertifikasi cukup banyak akan tetapi terkendala faktor tehnis dan nontehnis “Sertifikasi ISPO inikan bayar inilah masalahnya, petani ini keuangannya terbatas.

Sementara Direktur Utama PT TSI Sertifikasi Internasional Nungky Awang Chandra mengatakan bahwa pihaknya memfasilitasi para petani untuk mengikuti ISPO. “Untuk perusahaan sawit inikan di wajibkan sertifikasi ISPO, jadi kita membantu para petani,”katanya

Kemudian lanjut dia, Petani yang sudah sertifikasi hasil sawitnya diperhitungkan mulai dari kualitas hingga ke legalitas sehingga membantu pemerintah.

“Perusahaan yang sudah mengikuti ISPO sudah cukup banyak untuk itu kita bekerja sama dengan dinas Provinsi dalam sosialisasi ini,”ulasnya

Penulis: Yon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *