Barometer99.com-Palembang : Menteri Koordinator (Menko) perekonomian kabinet Indonesia maju Erlangga Hartarto politisi partai golkar Kunjungan Kerja (Kunker) ke Provinsi Sumsel dalam rangka pemberian bantuan KUR Kepada UMKM di Hotel Arista Kota Palembang, Jum’at (4/4/2022)
KUR disalurkan melalui Bank-Bank plat merah yaitu Bank BRI, Bank BNI, Bank sumsel babel, Bank Mandiri, Jamkrindo, Askrindo insurance dengan pinjaman berkisar 50 juta s/d 100 juta,
Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan suatu kehormatan bagi Provinsi Sumsel dikunjungi langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, secara simbolis untuk menyerahkan bantuan KUR kepada penerimanya
“Dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, mungkin kami yang menjadi salah satu perhatian Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian RI dan ini merupakan bentuk rasa kasih sayang kepada kami sebagai warga Sumsel,”ucapnya saat memberikan kata sambutan
Ia sampaikan bahwa 2020 Provinsi Sumsel lebih kurang Rp 4.4 tirliun, belum sampai Desember kuotanya sudah habis disalurkan untuk KUR, oleh karena itu dirinya memonitor tingkat Non Performing Loan (NPL), ternyata hampir dikatakan nol dan 2021 meningkat tajam lagi lebih kurang Rp 8 tirliun untuk KUR
“Tadi sudah saya sampaikan kepada Deputi bahwa ini ada sebuah kebijakan-kebijakan, mulai dari hulunya Sampai tehnisnya memang berpihak kepada UMKM, tetapi ada juga yang kami lakukan didaerah yaitu tentang literasi Perbankkan, dimana tingkat literasi masyarakat di Sumsel terhadap Perbankkan sudah diatas rata-rata nasional,”ujarnya Deru
Sementara Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto ungkapkan bahwa kegiatan Penyerahan KUR secara kelompok hari ini secara simbolis diserahkan kepada Kelompok pedagang bakso, petani sawit, pembuatan songket dan peserta pekebun Sawit
“Kami mengapresiasi capaian KUR di Sumsel yang NPL-nya rendah, tahun 2020 sekitar Rp 4.4 tirliun meningkat menjadi 100 persen pada tahun 2021 yaitu Rp 8 tirliun. Sehingga untuk secara keseluruhan Pemerintah penyaluran KUR tahun 2021 Rp 285 tirliun dan akan meningkat dengan target Rp 373 tirliun pada tahun 2022,” ungkapnya.
Terakhir dia beberkan bahwa KUR ini bebas untuk diberikan artinya untuk semua sektor diantaranya sektor perdagangan, pertanian, perternakan, perkebunan dan lainnya, dengan suku bunga yang biasanya 6 persen, di subsidi tambahan oleh pemerintah sampai akhir tahun 3 persen, sehingga menjadi 3 persen
“Tentunya ini akan didorong bahwa KUR bisa menggerakkan usaha UMKM dan juga usaha dalam bentuk Klaster yang sudah diberikan secara simbolis pagi tadi untuk Klaster Sawit dan tentunya KUR diberikan untuk semua Klaster,” tutupnya Airlangga (Ruslan)