Pelatihan Budaya Pelayanan Prima, Lapas Sumbawa Gandeng BSI

Sumbawa, Barometer99.com – Sebagai salah satu upaya Lapas Sumbawa Besar Kanwil Kemenkumham NTB meningkatkan kualitas pelayanan, Kelompok Kerja (Pokja) Manajemen Perubahan Tim Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/ WBBM memberikan penguatan pelatihan Budaya Pelayanan Prima dengan mendatangkan narasumber dari Bank Syariah Indonesia Cabang Sumbawa Besar, Senin (21/02).

Budaya Pelayanan Prima merupakan suatu bentuk paripurna yang memenuhi standar kualitas dimana pelayanan tersebut dapat memenuhi harapan dan memberi kepuasan bagi masyarakat atau penerima layanan.

Kegiatan yang bertemakan “Service Excellent” tersebut diikuti oleh seluruh pegawai Lapas Sumbawa Besar dalam rangka memberikan pelatihan dan pemahaman terhadap pegawai Lapas Sumbawa Besar khususnya yang berada di garda terdepan pelayanan mengenai tata cara dan sikap yang baik dan benar dalam memberikan pelayanan.

Kalapas Sumbawa Besar, M. Fadli dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pihak Bank BSI atas kesediaanya berbagi tentang teknik dan mekanisme penyelenggaraan pemberian layanan yang baik. Dirinya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan Lapas Sumbawa Besar kepada masyarakat.

“Tentunya terima kasih kepada BSI yang telah meluangkan waktu berbagi ilmu kepada kita disini, semoga dengan kegiatan ini kita dapat meningkatkan kualitas layanan kita.” ungkap Fadli

Nur Laila Rahmi, Funding Transaction Staff BSI Cabang Sumbawa selaku narasumber dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa maksud dan tujuan service excellent adalah memberikan pelayanan terbaik kepada penerima layanan sehingga memberikan kepuasan dan kepercayaan terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.

Dirinya menjelaskan sejumlah tahapan dan hal-hal penting dan mendasar yang perlu diperhatikan dalam proses pemberian layanan, mulai dari awal hingga akhir serta mekanisme penanganan saat terjadi ketidakpuasan atau komplain.

“Hal penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan layanan adalah sapa, maaf, dan terima kasih”, ungkapnya.

Di akhir kegiatan, Laila berpesan bahwa pelayanan bagi masyarakat harus dilakukan dari hati dan memperhatikan sikap dari awal sampai akhir pelayanan, serta sebisa mungkin meminimalisir gangguan pelayanan yang dapat menyebabkan komplain. (fwt)

Exit mobile version