Menuju Indonesia Bebas ODOL 2023, BPTD VII Wilayah Sumsel-Babel Normalisasi Kendaraan

Barometer99- PALEMBANG,- Kementerian perhubungan terus melakukan sosialisasi untuk menuju 2023 bebas over loading over dimensi (ODOL) dengan melakukan normalisasi kendaraan angkutan barang yang di gelar di terminal Alang-alang lebar, Rabu (23/02/2022).

Direktur Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan (TSDP) Kementerian Perhubungan Ir Junaidi MM mengatakan bahwa Pemerintah mulai dari pusat sampai ke daerah secara masif melakukan sosialisasi terhadap kendaraan yang melebihi kapasitas seperti Over dimensi over loading (ODOL).

“Saya atas nama Dirjen perhubungan darat Kemenhub mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya atas kerjasama dan kolaborasinya khususnya kepada Kapolda Sumsel yang telah ikut partisipasi dan juga mendorong untuk terselenggaranya terciptanya Zero ODOL di 2023 mendatang,”kata Junaidi.

Dengan adanya program Zero ODOL ini, lanjut dia, diharapkan agar aspek keselamatan transportasi didarat dan di pelabuhan khususnya di penyebrangan bisa terwujud. Kendaraan ODOL ini juga di nilai merugikan negara yang cukup besar, dengan adanya dukungan dari semua pihak maka zero ODOL 2023 terwujud.

“Untuk itu program kegiatan ini perlu adanya komitmen bersama untuk mendorong dan mewujudkan menuju Zero ODOL 2023,”harapnya.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VII Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Muhammad Fahmi, ST., M.M. Tr menambahkan bahwa sosialisasi terhadap kendaraan angkutan barang yang bermuatan melebihi kapasitas atau ODOL sudah dilakukan setiap hari khususnya di terminal-terminal sesuai instruksi langsung dari Dirjen perhubungan darat.

“Hari ini kami di seluruh terminal bahkan setiap harinya kami galak kan sosialisasi ODOL sebagai mana kami Intruksi dari dirjen perhubungan darat,”jelasnya.

Selain itu juga ungkap Fahmi, pihaknya untuk memasifkan sosialisasi tersebut menempatkan anggotanya dibeberapa titik simpul transportasi.

“Dibeberapa simpul-simpul transportasi kami giatkan anggota,”ungkapnya.

Sementara Dirlantas Polda Sumsel melalui Wadirlantas AKBP Sigit Adi Wuryanto SIK MH mengucapkan secara dukungannya terhadap program Over dimensi over loading (ODOL) karena penyebab kecelakaan disebabkan oleh ODOL.

“Kami pada dasarnya berkomitmen mendukung kegiatan yang akan dilaksanakan dirjen perhubungan darat terkait dengan ODOL karena hal tersebut merupakan salah satu faktor penyebab lakalantas yang mengakibatkan fatalitas yang luar biasa,”ucapnya.

Hal yang sama juga di utarakan oleh Kepala Jasa Raharja cabang Palembang Abdul Haris bahwa mendukung penuh atas program ODOL oleh Kemenhub, apalagi setiap harinya pihaknya paling tidak tiga orang diberikan santunan akibat kecelakaan.

“Jasa Raharja tentu sangat mendukung program normalisasi untuk ODOL ini, Karena seperti yang disampaikan dari pak Wadirlantas bahwa salah satu faktor angka kecelakaan di Sumsel maupun di daerah lain adalah angkutan yang ODOL,”ucapnya.

Sementara Ketua Asosiasi Apjat sekaligus pemilik usaha angkutan transportasi barang Chairudin mengaku mendukung program ODOL karena menurutnya adanya program ini menjadi nilai plus baginya menjadikan efisiensi biaya perbaikan kendaraan.

Namun disisi lain pasti ada yang harus dikorbankan khususnya masyarakat karena beban biaya otomatis akan naik. Sehingga ia mengharapkan agar pemerintah memberikan subsidi di sisi lainnya.

“Ini juga mohon di pikirkan kost mana yang bisa dibantu kan dengan kami sehingga nanti kami bisa mengurangi beban biaya operasional kami,”harap Babe sapaan akrabnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *