Sumbawa, Barometer99.com – Keputusan pemerintah untuk meniadakan libur natal dan tahun baru nampaknya membuat rencana akhir tahun ASN seluruh Indonesia berubah. Namun tahukah anda? hal tersebut merupakan sesuatu yang lumrah bagi petugas pemasyarakatan atau ASN yang berdinas di Lapas, Rutan maupun LPKA.
Petugas pemasyarakatan tidak mengenal libur hari besar keagamaan. Pada momen tersebut para petugas tetap bertugas seperti biasanya, bahkan tingkat pengamanan dan level kewaspadaan ditingkatkan.
Hal ini dilakukan untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang hendak berkunjung ataupun mempertahankan kondusifitas di dalam Lapas dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Hari libur keagamaan itu justru kita sedang sibuk-sibuknya melayani penitipan barang dari keluarga WBP, kewaspadaan meningkat karena ramai.” Ujar Lalu Ilham, salah seorang petugas P2U Lapas Sumbawa Besar, Sabtu (18/12).
Senada dengan Ilham, Zamrul Hafiz, salah seorang petugas pengamanan mengaku bahwa dirinya tak pernah menjalani libur hari raya. Dikatakannya jatah libur tersebut dialihkan pada hari lain dan dilakukan secara bergiliran.
“Liburnya di hari lain, bukan di hari rayanya, kita giliran.” Ungkapnya
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sumbawa Besar Kanwil Kemenkumham NTB, M. Fadli membenarkan pernyataan anggotanya tersebut. Ia menerangkan bahwa hari keagamaan merupakan momen krusial yang harus diantisipasi dengan mengerahkan kekuatan penuh, sehingga pimpinan pusat tidak menghendaki ada libur atau cuti pada hari-hari tersebut.
“Idul fitri, natal dan hari raya lainnya itu krusial, kita waspada penuh, jadi dari pimpinan meniadakan libur atau cuti bersama. Kita berdinas seperti biasa.” Ujar Kalapas.
Kalapas melanjutkan bahwa ini merupakan salah satu tugas mulia insan pemasyarakatan, dimana saat instansi lain dapat menikmati cuti bersama, petugas pemasyarakatan justru berdinas dan memastikan Lapas tetap dalam keadaan kondusif serta mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. (hms)
