Dugaan Suap di Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim
Barometer99, JAKARTA | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menetapkan 10 anggota DPRD Kabupaten Muara Enim sebagai tersangka kasus dugaan suap di Dinas PUPR Muara Enim dimana sebelumnya telah menjerat mantan Bupati Muara Enim H Ahmad Yani, Mantan Ketua DPRD Muara Enim Aries HB, Mantan Plt Kadis PUPR Ramlan Suryadi, Mantan Kabid Pembangunan Jalan dan PPK di Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim Elfin MZ Muchtar serta seorang pihak swasta bernama Robi Okta Fahlefi.
Ke-10 legislator Muara Enim ini dijerat berdasarkan pengembangan kasus dari kelima orang tersebut, sementara Bupati Non Aktif Muara Enim H. Juarsah yang saat itu menjabat wakil bupati Muara Enim juga masih dalam proses persidangan yang juga diduga ikut kecipratan dana tersebut.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, KPK melakukan penyelidikan dan meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan pada September 2021 dengan mengumumkan 10 anggota DPRD Kabupaten Muara Enim sebagai tersangka.
“Mereka adalah Indra Gani BS (IG), Ishak Joharsah (IJ), Ari Yoca Setiadi (AYS), Ahmad Reo Kusuma (ARK), Marsito (MS), Mardiansyah (MD), Muhardi (MH), Fitrianzah (FR), Subahan (SB), dan Piardi (PR),” ungkapnya, Kamis (30/9/2021) dalam siaran persnya di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Menurutnya, dalam perkara ini, KPK sebelumnya telah menetapkan enam orang tersangka yaitu, Robi Okta Fahlevi, Ahmad Yani, Elfin MZ Muchtar, Aries HB dan Ramlah Suryadi. Perkara mereka telah berkekuatan hukum tetap. Sedangkan Juarsah saat ini perkaranya masih tahap persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Palembang.
Masih kata Alex, ke-10 anggota DPRD Muara Enim menerima suap dengan nilai bervariasi mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 500 juta dari Robi Okta Fahlefi. Suap diberikan agar proyek-proyek yang digarap Robi dengan cara menyuap Ahmad Yani, Juarsah dan pihak lainnya tidak diganggu oleh anggota dewan.
“Uang-uang tersebut, diduga digunakan oleh para tersangka untuk kepentingan mengikuti pemilihan anggota DPRD Kabupaten Muara Enim saat itu. Para tersangka ditahan 20 hari ke depan terhitung sejak tanggal 30 September 2021 sampai dengan 19 Oktober 2021,” tegasnya.
Sumber : Palendra
Saya berharap korupsi dapat diberantas..jangan cuma diatas ..dibawah juga ,soalnya tak kan ada asap kalau tidak ada api