Simulasi Pengamanan Unjuk Rasa, Wakapolda Maluku Tekankan Pentingnya Penanganan secara Humanis

Polda Maluku, Barometer99.com – Kepolisian Daerah Maluku menggelar simulasi pengamanan aksi unjuk rasa (Unras) di lapangan Letkol Pol (Purn) Chr. Tahapary, Kota Ambon, Jumat (5/12/2025).

Wakil Kepala Polda Maluku, Brigjen Pol Imam Thobroni, S.I.K., M.H, menyaksikan langsung kegiatan simulasi penanganan unras yang berujung anarkis. Ia sekaligus resmi menutup Apel Kasatwil 2025.

Simulasi pengamanan unras dalam rangkaian Apel Kasatwil 2025 ini turut disaksikan Karo Ops Polda Maluku, Kombes Pol. Ronald Rumondor, sejumlah Pejabat Utama Polda Maluku dan Kapolresta Ambon, Kombes Pol. Dr. Yoga Putra Prima Setya, S.I.K., M.I.K.

Simulasi pengamanan aksi demonstrasi yang turut dihadiri para Kabag Ops, Kasat Intelkam, Kasat Binmas, dan Kasat Samapta dari seluruh jajaran Polres/ta jajaran ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme anggota di lapangan, salah satunya bertindak secara humanis.

Wakapolda Maluku dalam sambutannya menutup apel Kasatwil 2025, mengaku kegiatan simulasi pengamanan unras diselenggarakan sebagai upaya preventif agar para Kapolres dan pejabat terkait di lapangan dapat bertindak cepat dan tepat sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Dalam penanganan diharapkan dapat menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan saat menghadapi massa demonstrasi yang bersifat anarkis.

Brigjen Imam Thobroni juga menyampaikan beberapa hal mendasar terkait akselerasi percepatan Polri. Ia menekankan pelatihan seperti simulasi bukan hal baru, tapi jangan dianggap remeh.

“Semakin sering kita berlatih, semakin sering kita melakukan, maka akan semakin terampil,” ujar Wakapolda.

Wakapolda mengungkapkan pentingnya pelatihan, seperti seorang atlet bulu tangkis yang harus berlatih setiap hari agar menjadi hebat. “Seorang juara dunia jika berhenti berlatih dalam jangka waktu 2 bulan, dia akan mulai dari nol lagi. Sama seperti kita, jika tidak dilatih terus menerus, kita akan lupa,” tegasnya.

Baca Juga :  Bukti dan Kepedulian Guna Atasi Krisis Air, Kasad Resmikan Sumur Bor di Kampung Kurowatu Klalin Kabupaten Sorong

Ia juga mengingatkan seluruh jajaran terkait empat program utama yang telah dijabarkan Kapolda Maluku. Inti dari semua program tersebut yaitu negara harus hadir dalam melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat.

Menurutnya, menjadi polisi di era sekarang tidak mudah karena cepatnya penyebaran informasi melalui media sosial. Setiap personel diminta untuk tidak melakukan pelanggaran sekecil apapun.

“Jika semua dibenahi, citra polisi akan membaik di mata masyarakat dan media sosial. Semoga kita bisa menjaga situasi yang aman dan damai,” tutupnya.

Terpisah, Karo Ops Polda Maluku, Kombes Pol. Ronald Rumondor S.I.K, mengungkapkan, kegiatan simulasi peragaan unjuk rasa merupakan tindak lanjut dari upaya Polri untuk meningkatkan pelayanan pengamanan unjuk rasa.

“Kita ketahui bahwa unras diatur oleh undang-undang 998 masyarakat mempunyai hak untuk menyampaikan pendapat salah satunya dengan unjuk rasa,” ungkap Rumondor kepada wartawan.

Tugas Polri, kata Kombes Rumondor, adalah melakukan pelayanan kepada masyarakat yang menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa.

“Dengan simulasi ini diharapkan anggota-anggota yang melaksanakan pelayanan unjuk rasa ini lebih humanis, lebih memperhatikan keselamatan dari para peserta unjuk rasa, lebih memperhatikan orang orang yang lokasinya berada di tempat unjuk rasa,” ungkapnya.

Setiap tindakan yang diambil dan dapat berdampak kepada keselamatan saat penanganan unras, Rumondor, mengaku akan diinformasikan terlebih dahulu.

“Contoh, bapak-bapak ibu-ibu atau anak-anak segera ke samping karena kami akan menembakkan gas air mata. Jadi hal-hal seperti itu kami lakukan perubahan-perubahan,” ujarnya.

Kombes Rumondor berharap dengan berbagai perubahan yang dilakukan, maka pelayanan pengamanan unjuk rasa semakin lebih baik, tidak ada korban jiwa, dan tidak ada kerugian material. “Dan semoga penyampaian pendapat bisa diterima, masyarakat bisa menyampaikan unek unek, tidak diprovokasi, tidak ada pengaruh-pengaruh lain yang masuk, sehingga tujuan dari mereka menyampaikan pendapat tidak buyar oleh orang-orang yang memprovokasi atau yang menumpang, ini tujuan dari peragaan hari ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Perkuat Sinergi TNI-Polri, Danrem 031/WB Kunjungi Polres Rokan Hilir

Sebelumnya, pada hari pertama simulasi Rabu kemarin,(4/12/2025), difokuskan pada pelayanan kepolisian. Kombes Rumondor mengaku pelayanan kepolisian masih perlu dioptimalkan. Masih ada pengaduan masyarakat yang terlalu lambat direspon.

“Dengan pelatihan dari kemarin kami melatih agar kalau ada aduan laporan dari masyarakat semakin cepat responnya. Perintah Bapak Kapolda 10 menit sudah ada di tempat orang yang memohon pertolongan atau mengadukan ada permasalahan,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *