Ketua DPRD NTB Dorong Banjir Bandang di Sumatera Ditetapkan sebagai Bencana Nasional, Pemprov NTB Kirim 30 Relawan Tim Medis dan Bantuan Rp.3 Milyar

Mataram, Barometer99.com- Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Baiq Isvie Rupaeda mendorong agar bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat ditetapkan sebagai bencana nasional.

Pernyataan tersebut disampaikan Isvie dalam Rapat Paripurna peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Provinsi NTB yang digelar di Kantor Gubernur NTB.

Isvie menyampaikan duka cita mendalam atas bencana yang menimpa sejumlah wilayah di Pulau Sumatera. Ia mengungkapkan, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut mencapai 1.030 orang.

“Sebanyak 226 orang masih dinyatakan hilang, sementara lebih dari 800 ribu warga terdampak masih mengungsi,” ujar Isvie.

Menurutnya, besarnya dampak bencana dan tingginya korban jiwa menjadi dasar kuat bagi pemerintah pusat untuk menetapkan status bencana nasional. Isvie menilai, bencana tersebut tidak terlepas dari kerusakan lingkungan yang terjadi secara masif.

Ia menyinggung berkurangnya kawasan hutan di Sumatera akibat aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan. Kondisi tersebut, kata dia, berdampak serius terhadap keseimbangan ekosistem dan meningkatkan risiko bencana alam.

“Hutan kini hanya menjadi kenangan, dan upaya pemulihannya membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun,” katanya.

Isvie menambahkan, peristiwa ini harus menjadi peringatan bagi masyarakat NTB agar lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan, terutama di tengah kondisi cuaca yang semakin tidak menentu.

“Kita perlu mengambil pelajaran dari bencana di Sumatera agar masyarakat NTB lebih menjaga lingkungan dan meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.

30 Relawan Tim Medis dan Bantuan Rp3 miliyar Dikirim NTB Ke Aceh, Sumut dan Subar

Menyikapi musibah bencana alam banjir bandang dan tanah longsor parah yang baru-baru ini melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar), Pemerintah Provinsi NTB segera mengulurkan tangan, dengan menyiapkan bantuan awal senilai total Rp3 miliar.

Baca Juga :  Dari Pakistan, Presiden Prabowo Subianto Melanjutkan Lawatan Singkat ke Rusia untuk Bertemu dengan Presiden Vladimir Putin

Kontingen kemanusiaan ini tak hanya dalam bentuk finansial. Sebagai bentuk respons cepat terhadap kebutuhan penanganan medis di lokasi bencana, Pemprov NTB juga memperkuat tim dengan mengirimkan 30 relawan tim medis profesional yang dibekali suplai obat-obatan esensial.

Tim ini disiapkan untuk membantu penanganan korban dan pemulihan kesehatan masyarakat di tiga wilayah yang mengalami kerusakan infrastruktur dan kerugian jiwa yang signifikan tersebut.

Kepala Dinas Kominfotik NTB, Yusron Hadi, mengungkapkan bahwa inisiatif bantuan ini merupakan manifestasi dari ikatan moral yang kuat. Ia mengingat betul bagaimana provinsi-provinsi di Sumatera tersebut, juga pernah bahu-membahu memberikan bantuan kepada NTB saat diguncang musibah gempa bumi dahsyat pada tahun 2018.

Terkait proses penyaluran, pihak Pemprov memastikan bahwa koordinasi intensif terus dilakukan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, serta berbagai pihak terkait di pusat dan daerah terdampak. Sinergi lintas instansi ini krusial agar bantuan dapat segera dikirimkan dan disalurkan tepat sasaran sesuai kebutuhan mendesak di lapangan.

“Soal waktu, sesegera mungkin sedang disiapkan. Kami terus memantau update dari BNPB mengenai kebutuhan paling prioritas. Jika memang lebih efektif disalurkan dalam bentuk uang tunai, maka itu yang akan kami kirimkan. Namun, tim medis dan obat-obatan sudah siap diberangkatkan,” tambah Yusron.

Sementara itu, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menggarisbawahi bahwa penggalangan dana ini merupakan wujud nyata kepedulian dari seluruh elemen masyarakat NTB. Seluruh pejabat di lingkungan Pemprov NTB bersama para pemangku kepentingan (stakeholder) telah mulai mengumpulkan donasi. Dalam satu hingga dua hari ke depan, pemerintah juga akan membuka ruang partisipasi bagi masyarakat NTB secara umum yang ingin ikut berdonasi.

“Ini adalah panggilan hati. Kami menyadari kondisi NTB saat ini juga tidak baik-baik saja, bahkan kita di saat yang sama harus mengantisipasi potensi bencana di wilayah kita sendiri. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah kita untuk tetap peduli terhadap saudara-saudara kita di luar daerah,” jelas Gubernur Iqbal, yang menyebut besaran bantuan tambahan masih menunggu hasil penggalangan dana dari para stakeholder

Baca Juga :  Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga

Di sisi lain, Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, atau yang akrab disapa Wagub Dinda, tidak menampik adanya kendala logistik yang krusial. Salah satu hambatan utama yang menyebabkan bantuan belum dapat tiba dengan cepat adalah persoalan akses transportasi yang hingga kini masih sulit ditembus di beberapa titik wilayah terdampak di Sumatera.

“Bapak Gubernur sudah menyampaikan dukanya, dan sampai hari ini akses kita menuju ke sana tidak mudah. Kami terus berupaya mencari jalur terbaik,” ujar Wagub Dinda.

Wagub Dinda juga menambahkan bahwa, seiring dengan proses penyaluran bantuan, pendataan terhadap warga NTB yang kemungkinan turut menjadi korban atau terdampak musibah masih terus dilakukan secara personal melalui koordinasi di masing-masing daerah.

“Pendataan masih dilakukan secara personal di tiga provinsi itu untuk memastikan tidak ada warga kita yang luput dari perhatian,” pungkas Wagub Dinda. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *