Malang, Barometer99.com – Suasana hangat penuh nostalgia menyelimuti pelataran Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Seolah ditarik mundur ke masa lalu, ratusan warga berkumpul untuk merayakan identitas dan sejarah dalam gelaran “Semarak Festival Kepanjen Jaman Biyen”.
Dalam momen istimewa tersebut, Kasdim 0818 Mayor Czi Supaat, hadir mewakili Dandim 0818/Malang-Batu, untuk memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya dan penguatan ekonomi kerakyatan di wilayah Kabupaten Malang. Kegiatan yang digelar di Halaman Luar Stadion Kanjuruhan, Jl. Trunojoyo ini tidak sekadar menjadi ajang hiburan, namun menjadi ruang perjumpaan lintas generasi. (06/12/2025).

Sekitar 300 penonton yang hadir tampak antusias menyaksikan pembukaan festival yang sarat akan nilai tradisi. Pembukaan festival ditandai dengan prosesi yang sangat khas pedesaan, yakni pemukulan kentongan. Wakil Bupati Malang, Hj. Latifah Shohib, memimpin prosesi tersebut didampingi oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Malang, termasuk Kasdim 0818.
Suara kentongan yang bersahut-sahutan menjadi simbol gotong royong dan kewaspadaan yang menjadi ciri khas masyarakat “Jaman Biyen”. Usai pembukaan, rombongan Forkopimda menyempatkan diri untuk meninjau stand bazar, menyapa para pelaku UMKM, dan berfoto bersama warga, menciptakan suasana yang cair dan akrab tanpa sekat.
Kehadiran Kasdim 0818 Mayor Czi Supaat dalam acara ini menegaskan komitmen TNI untuk selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam aspek keamanan, tetapi juga dalam memajukan kebudayaan.
Festival ini mengusung tema besar untuk “menyapa sejarah”.
Pengunjung diajak mengenang jejak masa lalu—mulai dari tradisi masyarakat yang guyub, aktivitas ekonomi pasar tradisional, hingga corak kebudayaan yang pernah mewarnai keseharian warga Kepanjen.
”Ini bukan sekadar perayaan, tetapi ruang edukasi dan rekreasi mental untuk mencintai akar budaya kita sendiri,” ujar salah satu pengunjung yang hadir.
Festival Kepanjen Jaman Biyen menyajikan rangkaian acara yang memanjakan panca indera, menggabungkan unsur edukasi, seni, dan ekonomi kreatif, antara lain Wisata Visual: Kreasi Stand Jadul dari Kecamatan se-Kabupaten Malang yang instagramable, Surga Kuliner: Bazar UMKM, Kuliner Viral, hingga Obral Durian bagi pecinta raja buah, Harmoni Musik: Alunan Orkes Jadul, Keroncong, hingga Campursari Religi bersama bintang tamu Eny Sagita, Panggung Budaya: Seni Budaya Malangan dan atraksi Bantengan yang memacu adrenalin, Ajang Kreativitas: Lomba Foto dan Video Pendek untuk kaum milenial.
Gelaran ini diharapkan mampu menjadi pemantik bangkitnya ekonomi lokal sekaligus menjadi pengingat bahwa di balik kemajuan zaman, Kabupaten Malang memiliki fondasi sejarah yang kuat dan patut dibanggakan.
Ratri












